Skip to main content

RENUNGAN DARI KITAB 2 TAWARIKH 14:7

Oleh Peter B, MA

2 Tawarikh 14:7  Katanya kepada orang Yehuda: "Marilah kita memperkuat kota-kota ini dan mengelilinginya dengan tembok beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-palangnya. Negeri ini masih dalam tangan kita, karena kita mencari TUHAN Allah kita dan Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru." Maka mereka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil.

Sebagai perbandingan berikut terjemahan lain dari beberapa veesi bahasa Inggris:

2 Chronicles 14:7 (Amplified Bible)  Therefore he said to Judah, Let us build these cities and surround them with walls, towers, gates, and bars. The land is still ours, because we sought the Lord our God; we have sought Him  and He has given us rest and peace on every side. So they built and prospered.

2 Chronicles 14:7 (NET)  He said to the people of Judah: “Let’s build these cities and fortify them with walls, towers, and barred gates. The land remains ours because we have followed the Lord our God and he has made us secure on all sides.” So they built the cities and prospered.

2 Chronicles 14:7 (KJV) Therefore he said unto Judah, Let us build these cities, and make about them walls, and towers, gates, and bars, while the land is yet before us; because we have sought the LORD our God, we have sought him, and he hath given us rest on every side. So they built and prospered.

Hampir semua, jika tidak boleh dikatakan semua versi terjemahan lain, tidak ada kalimat "Ia mencari kita" seperti yang ditulis dalam Alkitab Terjemahan Baru Bahasa Indonesia. Itu artinya ada tambahan yang kurang pas dalam terjemahan Indonesia. Dan oleh karena itu, saat kita membaca suatu ayat ada baiknya kita mengamati terjemahan² lainnya untuk memperoleh gambaran yang lebih utuh dan tepat dari suatu ayat. Termasuk jika memungkinkan, kita melihat ke dalam bahasa aslinya (meskipun ini sebagian besar tugas para pengajar dan mereka yang beroleh karunia mengajar).

Kembali ke nats, kita diberitahu bahwa bangsa Yehuda yang dipimpin Asa dapat mempertahankan diri dari serangan maupun tindasan bangsa lain, bahkan membangun dan mencapai kemajuan serta keberhasilan secara jasmani oleh karena situasi aman yang mereka nikmati. Dan dari manakah situasi aman tersebut? Itu karena seluruh bangsa (dan itu dimulai dari pemimpinnya) MENCARI TUHAN.
Ini diuraikan secara lebih panjang dalam ayat² sebelumnya:

2 Tawarikh 14:2-6 
Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya.
Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala.
Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah.
Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda. Dan kerajaan pun aman di bawah pemerintahannya.
Karena negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat membangun kota-kota benteng di Yehuda; TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya.

Oleh karena mereka mencari Tuhan, maka Tuhan berikan kedamaian dan keamanan. Perhatikan urutannya secara benar. Mencari Tuhan lalu beroleh berkat keamanan. Bukan mencari keamanan secara jasmani lalu mencari Tuhan untuk mendapatkannya.

Tanpa ketulusan mencari Tuhan sama dengan tidak mencari Tuhan tetapi perkara yang lain.

Selama mereka mencari Tuhan, maka bangsa itu mendapatkan kemurahan Tuhan. Tuhan mengaruniakan keadaan yang baik. Aman, tentram, kondusif dan kesempatan untuk menjadi bangsa yang makin kuat dan maju.

Jika bangsa Israel secara jasmani adalah gambaran Israel rohani yaitu gereja Tuhan, maka sesungguhnya dari suatu gereja² yang mencari Tuhanlah sebuah bangsa mengalami keadaan² yang baik.
Itu dimulai dari pemimpin² gereja yang SUNGGUH-SUNGGUH MENCARI TUHAN dan mendorong jemaat juga melakukan yang demikian. Dan ketika semua anak² Tuhan, mencari Dia maka iu seperti membuka pintu-pintu bagi lawatan dan jamahan Tuhan atas seluruh bangsa. Oleh sebab Tuhan dipersilakan berkarya dengan bebas tanpa hambatan yang berarti.

Renungkan hari ini. Apakah kita sudah mencari Tuhan sebagai gereja-Nya? Sebagai pemimpin² rohani sudahkah kita mencari Dia dan mencari apa yang dikehendaki-Nya bagi kita? Dan apakah kita dengar²an dan melakukan perintah-Nya itu?
Juga sebagai jemaat Tuhan, adakah kita mencari Dia setiap kita datang beribadah kepada-Nya baik secara pribadi maupun saat berkumpul bersama dalam kebaktian? Tahukah kita apa yang dimaksud sebagai kencari Tuhan itu?

Mungkinkah kondisi bangsa kita hari ini menjadi seperti ini oleh karena kita tidak mencari Tuhan? Ataulah kita salah memahami dengan mengira kita telah mencari Tuhan padahal tidak? Mungkinkah kita merasa mencari Tuhan padahal kita tidak datang kepada-Nya dalam ketulusan untik mengenal Dia, namun lebih kepada 'memanfaatkan' Dia untuk keuntungan² pribadi kita?

Tuhan memberikan solusi bagi kita melalui firman-Nya. Tuhan ingin kita mencari Dia dengan segenap hati.

Bersediakah kita melakukannya dan melihat janji-Nya digenapi atas bangsa kita?

Semoga menjadi perenungan kita semua.

Salam revival. Indonesia penuh kemuliaan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar