Skip to main content

#2 KARAKTER INDONESIA: BANGSA YANG TULUS

Oleh Didit I.



Di zaman ini tidak mudah mencari orang yang tulus. Banyak kasus penipuan terjadi di Indonesia. Mulai dari penipuan melalui sms, telepon dengan meminta transfer uang, meminjam uang lalu menghilang sampai pencucian uang korupsi. Yang parah adalah pelaku-pelakunya adalah para pejabat yang memiliki otoritas dan pengaruh. Mereka menaikkan APBD untuk mengambil keuntungan. Tak ayal pegawai biasa juga ikut korupsi, berpolitik di perusahaan, organisasi, persekutuan, tempat ibadah dan pemerintahan. Semuanya ini menjadi tanda bahwa Ketidaktulusan telah menghambat Indonesia memenuhi takdir Tuhan.

Indonesia membutuhkan orang-orang yang tulus untuk menguji, menyingkapkan dan mengubah kebiasaan hidup orang-orang yang tidak tulus.

Perubahan atas Indonesia dimulai dari hati yang tidak tulus, segala sesuatu dilakukan dengan motif-motif  tersembunyi yang egois. Bahkan tidak sedikit umat Tuhan yang memberikan perpuluhan dan persembahan dengan motif hati supaya mereka mendapat keuntungan dan berkat yang lebih besar. Karenanya Tuhan mengumpamakan ketidaktulusan ini seperti penyakit kanker yang sulit dideteksi keberadaannya kecuali menggunakan alat-alat kedokteran yang spesial penyakit dalam. Virus kanker tersebut akan menghancurkan sel-sel hidup yang baik sampai menghancurkan seluruh jaringan tubuh manusia dan membunuh secara perlahan-lahan. Demikianlah apa pun yang kita lakukan TANPA KETULUSAN ADALAH SIA-SIA. Jika kita saja tidak ingin menerima pemberian orang-orang yang tidak tulus terlebih lagi Tuhan yang sangat mengetahui hati dan pikiran kita. Ketidaktulusan ini adalah bentuk dari sikap hati yang egois. Orang-orang yang tidak tulus berkompromi dengan dosa. Mereka melakukan segala sesuatu untuk mencari keuntungan, kenyamanan pribadi. Bahkan dengan cara menurunkan standart firman Tuhan, menyimpangkan gereja-gereja dari tujuan Tuhan, merusak moral, menurunkan kualitas kepemimpinan dan karakter orang-orang di Indonesia.

Saat saya membawa semua pewahyuan ini dalam doa, Tuhan menyampaikan bahwa “Iblis bermaksud menjadikan orang-orang Indonesia menjadi orang-orang yang tidak tulus dengan memanfaatkan ego mereka yang suka menutupi maksud jahatnya dengan berbagai hal yang tampak baik dan rohani. Namun Aku akan memulihkan Indonesia menjadi bangsa yang tulus dan setia dihadapanKu.” Kemudian Tuhan mengingatkan saya akan doa-doa Daud serta permohonannya untuk Salomo adalah supaya Salomo memiliki hati yang tulus (1 Taw 29:19; Maz. 7:9). Daud minta hati yang tulus supaya tetap mengikuti kehendak Tuhan. Saat saya merenungkan ayat ini Tuhan menyampaikan rencanaNya memulihkan Indonesia menjadi bangsa yang tulus sebagaimana takdir Indonesia yang sudah dituliskan Tuhan bahwa, "Sesungguhnya Indonesia seperti wilayah yang dipenuhi air dan lumpur yang sangat kotor….saat gereja-gerejaKu (umat Tuhan) mencari dan melakukan kehendakKu dengan hati yang tulus maka Aku akan mengeluarkan air bersih dari gereja-gerejaKu (umat Tuhan). Aku akan menjadikan gereja-gerejaKu sebagai sarana mengubah bangsa ini. Luapan air besih akan menyingkirkan lumpur yang kotor sehingga semua orang bisa melihat dengan jelas permukaan dalam air tersebut. Bahkan Aku akan menjadikan luapan air bersih menjadi sungai yang mengalir ke bangsa-bangsa sehingga bangsa-bangsa diubahkan melalui kehidupan dan pelayanan gereja-gerejaKu yang tulus mencari dan melakukan kehendakKu. Bangsa-bangsa akan menjadi gentar dan menyembahKu sebab sumber air itu meluap dari hati umat yang takut akan Aku.” Demikianlah Tuhan akan mengubah ketidaktulusan di Indonesia melalui gereja-gerejaNya yang mau hidup dalam takut akan Tuhan.

Bahkan Tuhan mengumpamakan ketulusan orang-orang Indonesia bagaikan air laut yang jernih sehingga dari permukaan air kita bisa melihat langsung keindahan alam bawah lautnya. Banyak orang terpesona dengan keindahan bawah laut sehingga menghabiskan waktu berjam-jam, berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan untuk melakukan pemotretan, penelitian, pemeliharaan dan menjadi wisata alam bawah laut.

Tulus adalah hati yang bersih, inilah orang-orang yang jujur, tidak pura-pura, tidak serong namun sepenuhnya bebas dari motif-motif jahat yang tersembunyi. Tuhan seringkali mengumpamakan ketulusan bagaikan air yang jernih, tanpa rasa, tidak ada kotoran sedikitpun yang memberikan kesegaran bagi orang yang meminumnya.

Ketulusan adalah sesuatu yang harus dimiliki umatNya untuk datang mendekat dan mengenal Tuhan (Maz.24:3-4; Maz 11:7). Dalam ketulusan Roh Kudus akan memberikan umat Tuhan di Indonesia pengertian-pengertian, wahyu-wahyu yang baru dan menyingkapkan rahasia-rahasia kehendak Tuhan. Sehingga orang-orang Indonesia akan beroleh pengertian untuk melihat inti masalah supaya dapat menyelesaikannya, menyingkapkan berbagai tipu daya iblis supaya tidak terjebak dalam berbagai masalah yang tidak perlu terjadi dan melihat rencana Tuhan dengan sangat jelas sehingga kegentaran melingkupi seluruh orang Indonesia. Dan semuanya itu akan menginspirasi (menyentuh perasaan, pikiran dan mengubah kebiasaan) hidup banyak orang, menarik hati bangsa-bangsa untuk mengenal Tuhan. Kita akan melihatnya tanda-tandanya seperti:

-- Orang-orang yang rela berkorban apa pun demi tujuan-tujuan Tuhan.
-- Mendukung pemimpin-pemimpin yang diurapi Tuhan dengan sukacita dan semangat yang sama, ingin menyenangkan hati Tuhan.
-- Para pemimpin rohani yang fokus melayani Tuhan, bergairah dan visioner tanpa memikirkan atau mengharapkan keuntungan-keuntungan materi.
-- Para pemimpin nasionalis yang visioner dan jujur mengusahakan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Karakter Indonesia yang tulus akan menginspirasi dan mempererat persatuan umat Tuhan baik di dalam dan luar negeri. Bangsa-bangsa akan berkunjung ke Indonesia untuk investasi, membangun kerjasama, berkarya dan belajar membangun persatuan yang kuat di Indonesia. Kerja keras orang-orang Indonesia terlebih lagi gereja-gereja Tuhan yang disertai hati yang tulus akan menghasilkan karya-karya besar yang menggoncang dunia. Umat Tuhan yang mengasihi Tuhan akan melihat dengan jelas isi hati, pikiran dan jalan-jalan Tuhan sehingga tindakan dan perkataannya mendatangkan kegentaran akan Tuhan, membangkitkan cinta dan pengabdian kepada Tuhan. Betapa indahnya saat kita akan mendengarkan penyembahan-penyembahan yang dinaikkan dari hati yang tulus. Sebab dalam penyembahan itu Roh Kudus akan membangkitkan kasih mula-mula serta takut akan Tuhan yang besar atas umatNya. Bahkan kita akan melihat para penulis-penulis lagu akan menuliskan banyak nyanyian-nyanyian baru untuk mengejar pengabdian hidup dan kekaguman akan pribadi Tuhan yang sempurna.

Semuanya bisa terjadi jika kita kita sungguh-sungguh mau memulai dengan rajin mengoreksi diri dan menghubungkan prinsip-prinsip firman dengan kehidupan kita. Periksalah hati Anda tiap hari. Selidikilah dan bertobatlah dari motif-motif jahat yang tersembunyi dalam hati serta mintalah pimpinan Tuhan untuk menuntun hidup kita. Percayalah, Tuhan berkenan dengan orang-orang yang tulus. Itulah sebabnya orang-oang yang tulus selalu mengetahui maksud dan tujuan Tuhan. Dan Tuhan selalu menolong orang-orang yang tulus.

1 Tawarikh 28:9_
".....beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita...."


Salam perjuangan dalam Kristus

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar