Skip to main content

MENANG ATAS KUASA KEGELAPAN



Oleh: Peter B, MA



TETAPI YESUS MENGHARDIKNYA, KATA-NYA: “DIAM, KELUARLAH DARI PADANYA!” DAN SETAN ITU PUN MENGHEMPASKAN ORANG ITU KE TENGAH-TENGAH ORANG BANYAK, LALU KELUAR DARI PADANYA DAN SAMA SEKALI TIDAK MENYAKITINYA. DAN SEMUA ORANG TAKJUB, LALU BERKATA SEORANG KEPADA YANG LAIN, KATANYA: “ALANGKAH HEBATNYA PERKATAAN INI! SEBAB DENGAN PENUH WIBAWA DAN KUASA IA MEMBERI PERINTAH KEPADA ROH-ROH JAHAT DAN MEREKA PUN KELUAR.” (LUKAS 4:35-36)

Setelah melewati satu zaman yang mengagungkan rasionalitas, dunia nampaknya mulai berubah. Banyak orang yang dahulu sangat menentang hal-hal supranatural berbalik bahkan menjadi sangat keranjingan akan perkara-perkara demikian. Paranormal, dukun, ilmu-ilmu parapsikologi mulai digali dan dipelajari lebih dalam. Hal ini semakin menjadi-jadi ditambah dengan maraknya aktivitas gereja setan yang berkantor pusat di Amerika tersebut. Hiburan-hiburan bertema horor dan kengerian yang sangat bagaikan jamur di musim penghujan yang menariknya juga sangat digemari oleh khalayak ramai pada umumnya. Sebagai contoh saja, film Indonesia bangkit kembali dengan mengusung tema ocultisme. Sungguh bukan satu hal yang dapat dipandang sebelah mata!

Maraknya ketertarikan banyak orang akan dunia roh menunjukkan kenyataan bahwa iblis itu ada. Ia masih eksis dan masih begitu kuat menancapkan kukunya dalam kehidupan manusia di dunia. Kebanyakan orang mengambil sikap aman yang seringkali dipraktekkan dalam budaya Indonesia itu sendiri. Ketakutan mereka akan kegiatan-kegiatan di alam roh membuat banyak orang di dalam budaya kita memilih untuk menghormati keberadaan makhluk-makhluk roh yang jahat tersebut. Hingga hari ini acara selamatan, sesajen, upacara-upacara ngalap berkah tetap merupakan tradisi yang tabu untuk ditinggalkan oleh kebanyakan orang Indonesia semodern apapun mereka. Sesungguhnya hati mereka takut apabila roh-roh jahat itu mencelakai mereka.

Demikian yang masih terjadi di dunia ini. Pada umumnya, manusia tidak takut atau paling tidak tergentar mengetahui adanya aktivitas-aktivitas alam roh ini. Dan keingintahuan atau ketakutan manusia ini merupakan sarana yang empuk bagi setan untuk semakin mencengkeram kehidupan manusia-manusia tak bertuhan yang mudah diombang-ambingkan takhyul itu. Hal ini kelihatan kontras apabila dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus Tuhan kita. Selama pelayananNya di muka bumi, Ia tidak pernah takut apalagi gentar menghadapi roh-roh jahat. Justru sebaliknya yang terjadi: roh-roh jahat itu takluk disertai ketakutan yang sangat akan kehadiratNya. Dan ini terjadi tidak hanya sekali namun berkali-kali. Simaklah keterangan Alkitab berikut ini:

Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.” Markus 1:25-26
Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.” Markus 1:34

Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya...” Markus 9:25-26
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” Lukas 4:35-36

Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.” Lukas 4:41

Bahkan roh-roh jahat yang ribuan jumlahNya begitu ketakutan melihat Yesus. Permintaan mereka untuk supaya Yesus tidak menyiksa mereka merupakan petunjuk bagi kita bahwa Yesus bahkan memiliki otoritas untuk menyiksa atau menghukum mereka:

Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yesus Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.” Markus 5:6-10

Kesimpulan dari semua pekerjaan Yesus sepak terjangNya sangat ditakuti oleh penguasa kegelapan tercantum dalam kalimat ini:

yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” Kisah Para Rasul 10:38

Oleh karena itu tidak mengherankan apabila begitu banyak orang yang tercengang dengan apa yang dilakukan Yesus, tidak sedikit yang menganggap itu suatu ajaran baru (Markus 1:27). Kehidupan banyak orang yang pada umumnya sangat berhati-hati terhadap keberadaan roh-roh jahat (sehingga mereka memilih untuk menghormati keberadaan roh-roh tersebut) pada hari Yesus mengusir setan pertama kalinya mengalami kegoncangan. Pada waktu itu mata banyak orang melihat bahwa ada orang tidak takut kepada kuasa gelap namun justru ditakuti. Dia tunduk kepada kuasa-kuasa supranatural itu tetapi justru menaklukkannya. Orang ini memilih konfrontasi dengan roh jahat daripada bersekutu dengan makhluk-makhluk jahat yang tidak terlihat itu. Ya, hari itu jagad Israel tergoncang karena ternyata ada seorang Manusia yang begitu berkuasa atas roh-roh jahat.

Sebelum menutup artikel ini dan kemudian melanjutkannya minggu depan, saya tergerak untuk melemparkan pertanyaan bagi renungan pribadi kita. Pertanyaannya adalah:
Masihkah kita takut akan kuasa-kuasa kegelapan ini? Masihkah kita tercekam atau malah terbelenggu dengan ketakutan yang sangat oleh pekerjaan malaikat-malaikat yang telah terkutuk ini?
Saudaraku, ketahuilah bahwa sebagai penyembah sejati kita dipanggil bukan hanya untuk tidak takut melainkan juga untuk mengenyahkan pengaruh-pengaruh mereka di muka bumi ini. Ketahuilah kebenaran ini dengan pasti: Roh yang ada di dalam kita lebih besar daripada roh manapun yang ada di dalam bumi ini (1Yohanes 4:4-5).

(Diambil dari warta Worship Center edisi 21 – 31 Mei 2002)


Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata