Skip to main content

POKOK-POKOK DALAM MENGUJI NUBUATAN (Bagian 3) LANGKAH PENGUJIAN 2 : KESAKSIAN ROH KUDUS DALAM KITA



Oleh Peter B, MA





ROH KUDUS PENOLONG KITA
 - Kepada kita dikaruniakan Roh Kudus untuk memimpin kita dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16:13)


- Sebutan-Nya adalah Penolong dan Roh Kebenaran (Yohanes 14:16; 16:13) , yang menyiratkan bahwa Roh Allah sendiri yang akan menuntun kita langkah demi langkah sepanjang jalan menuju ke sorga, menyertai dan menolong kita menjadi saksi-saksi Kristus selama hidup di dunia (Kisah Para Rasul 1:8)


- Ia juga disebut Roh hikmat dan wahyu, yang menuntun kita pada pengenalan yang benar akan Allah dan menyingkapkan rahasia-rahasia ilahi yang belum kita ketahui pada kita (Efesus 1:17-20)


- Roh Kudus menolong kita menyampaikan doa dan permohonan dengan tepat sesuai apa yang ada di hati kita. Intinya, ketika kita berdoa dengan pertolongan-Nya, maka kita pasti akan menaikkan doa secara tepat dan benar di hadapan Tuhan (Roma 6:26)


- Roh Kudus juga yang bersaksi dan meyakinkan kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Ketika kita percaya, kita mendapat kedamaian, ketenangan dan keteguhan oleh karena Roh Kudus ditaruh berdiam dalam kita, meyakinkan roh kita bahwa kita telah dilahirkan kembali, menjadi manusia baru dan kini menjadi waris kerajaan sorga, menjadi anak-anak Bapa di sorga (Roma 8:16-17).


- Lebih dari segala guru/pengajar lain dalam hidup kita, Roh Kudus lah yang terutama sebenarnya mengajar kita untuk mengenali suara Tuhan dan membedakan mana ajaran yang dari Tuhan dan yang berasal dari sumber-sumber lainnya. Dialah yang dimaksud oleh rasul Yohanes dalam surat 1 Yohanes 2:20 dan 27 sebagai "pengurapan dari Yang Kudus" yang akan mengajar kita dan menolong kita membedakan mana sejati dari Tuhan dan mana yang bukan. 


PEKERJAAN ROH KUDUS YANG MENOLONG KITA MENGUJI DAN MEMBEDAKAN SUARA TUHAN 
1) Roh Kudus selalu membawa pengenalan akan Yesus. Dimana ada pekerjaan Roh, pastilah nama Yesus diakui dan ditinggikan sebagai Tuhan (1 Yohanes 4:2-3; 5:6; Yohanes 15:26, 1 Petrus 1:11; Wahyu 19:10). Setiap pesan yang mengaku dari Tuhan tidak dapat diterima secara langsung begitu saja. Roh Kudus dalam kita akan menunjukkan kepada kita apakah pesan tersebut memuliakan pribadi Kristus ataukah figur manusia, suatu pelayanan atau organisasi tertentu, golongan atau pengajaran tertentu, menyarankan kebaikan dan kehebatan manusia atau hal-hal lain di luar Kristus. 


2) Roh Kudus berbicara mengenai hal-hal yang sorgawi dan bukan hal-hal duniawi;  akan perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi (Kolose 1:1-2).  Itu sebabnya pendengar dan peminat-Nya hanyalah orang-orang rohani, yang mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, yang sepenuh hati mengikut Yesus. Mereka yang tidak gemar akan perkara rohani, yaitu pengenalan akan Allah, tidak mungkin akan mendengar dari Roh Kudus. Dengan demikian untuk dengar-dengaran akan suara Roh Kudus, pertama-tama kita harus rindu dan haus akan hal-hal yang dari Tuhan khususnya yang terkait pertumbuhan rohani dan hubungan kita dengan Tuhan, bukan justru bergairah akan perkara-perkara yang dari dunia ini (1 Korintus 2:14; 1 Yohanes 4:5-6). Pesan-pesan nubuatan sejati akan membawa pesan-pesan dari Kerajaan Allah. Yang pertama-tama bersifat rohani dan kemudian berdampak pada alam jasmaniah. Bukan kebalikannya. Pesan-pesan yang menekankan semata-mata pada hal-hal yang berkenaan dengan materi, keduniawian dan kemegahannya, hampir dapat dipastikan bukan berasal dari Roh Tuhan sendiri. 


3)  Roh Kudus juga meneguhkan pesan-pesan pengajaran maupun nubuatan yang menyatakan kemerdekaan dan melepaskan secara rohani (Roma 8:14-15; 2 Korintus 3:17) ketimbang pesan-pesan yang membelenggu atau mengikat seseorang, kuat terkesan menakut-nakuti, atau yang menolak, merendahkan sesama maupun yang mengandung kebencian terhadap orang atau kelompok tertentu lebih daripada atas kesalahan atau dosa mereka.  Ia adalah Roh yang membangkitkan kuasa, kasih dan penguasaan diri (2 Timotius 1:7) dan itu pula sebabnya Ia akan meneguhkan dan meyakinkan pesan-pesan yang menyampaikan akan kasih dan kuasa Tuhan, dengan pernyataan-pernyataan yang tegas tetapi tidak lepas kendali. Intinya pesan Tuhan merupakan suatu pernyataan yang penuh wibawa, terasa kasih di dalamnya,  dan meskipun ada emosi-emosi Tuhan di dalamnya, tidak akan didapati pernyataan yang sembrono, terburu-buru atau bernada kecemasan, kepanikan apalagi ketakutan. 



4) Roh Kudus, sesuai dengan namanya, akan mengkonfirmasi pesan-pesan yang membawa umat Tuhan kepada kekudusan, bukan kepada pembolehan akan hal-hal yang melawan Tuhan dan kompromi dengan dosa. Pesan-pesan nubuat yang bersifat menghibur kedagingan sekaligus membiarkan dosa bisa dipastikan bukan berasal dari Tuhan, yang akan ditolak melalui hati nurani yang terganggu karena pekerjaan Roh Kudus


5) Roh Kudus juga akan memberikan penerangan secara jelas melalui damai sejahtera yang kita rasakan di hati ketika mendengar suatu pesan yang diklaim atas nama Tuhan. Sebab pikiran yang berasal dari Tuhan menghasilkan hidup dan damai sejahtera (Roma 8:6) sedangkan pikiran kedagingan akan berakibat kematian. Yang dimaksud hidup dan kematian di sini adalah kehidupan dan kematian rohani. 

Pesan sejati dari Tuhan membawa kehidupan dan ditandai dengan adanya ketenteraman yang besar di hati kita, yang lahir bukan karena disandarkan pada rasa aman akan hal-hal di dunia ini tetapi dari kesan yang kuat dan meyakinkan di hati, yang dikenali sebagai suara Roh Kudus, yang kian lama kian jelas ketika kita sudah terbiasa mengikuti pimpinan-Nya waktu demi waktu.

Jika kita benar-benar dipimpin Roh, kita tidak akan terlalu lama untuk mengetahui dan membedakan mana pesan Tuhan yang sejati dan yang bukan. Inilah yang dimaksud domba-domba Tuhan mengenal suara Sang Gembala Agung karena Roh Kuduslah yang memberitahukan dan meneguhkannya dalam rupa suatu kesaksian di dalam hati. 



HAL-HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN DIUSAHAKAN SUPAYA DAPAT MENGENALI KESAKSIAN ROH KUDUS DI HATI KITA 
1) Membiasakan diri mengambil waktu untuk mencari Tuhan serta bertanya kepada-Nya sebelum memutuskan suatu tindakan atau menyimpulkan suatu pandangan tertentu. Juga setelah merasa ada suatu kesan di hati, kita seharusnya mengambil waktu untuk merenung dan menguji yang kita rasakan di roh kita itu. 


2) Sikap hati dan hidup kita kepada Roh Kudus menentukan seberapa kuat Roh Kudus berbicara dan dikenali suara-Nya oleh kita. Itu sebabnya dikatakan bahwa jika kita ingin mengetahui kehendak Tuhan, sudah seharusnya dipenuhi Roh Kudus (Efesus 5:17-:8). Juga, dalam menguji nubuatan, kita tidak seharusnya memadamkan Roh, yang berarti menutup dan menghalangi pekerjaan atau pengaruh Roh Kudus dalam kita (1 Tesalonika 5:19-21). Tidak selayaknya kita menduakan Roh Kudus yang menuntun kita dalam kebenaran (Efesus 4:30). Yang dengan melakukan itu, kita akan kehilangan kepekaan akan suara-Nya karena kita terbiasa mengabaikan-Nya. 


3) Jika kita rindu akan kesaksian Roh Kudus secara kuat di hati, sudah seharusnya kita belajar berjalan dalam pimpinan-Nya setiap hari di waktu demi waktu (Galatia 5:16,18). Dengan belajar taat saat ada gerakan yang menuntun kita mendekat dan makin mengenal Tuhan, kita akan terbiasa mengenali desakan atau dorongan tersebut sebagai Roh Kudus yang berbicara kepada kita. Sesungguhnya, inilah masalah terbesar banyak anak Tuhan yang kesulitan membedakan mana pimpinan Tuhan dan mana yang bukan. Banyak yang ingin tahu mana pesan nubuatan yang benar dan mana yang palsu tetapi dalam hidup sehari-hari bahkan mereka tidak mau bersusah payah membedakan tuntunan Tuhan secara pribadi dalam hidup mereka. Jika kita hidup semau kita sendiri, kita akan lebih banyak mendengar pikiran, perasaan dan kehendak sendiri alih-alih mendengar suara Tuhan. Fatalnya, jika kita merasa banyak tahu hal-hal rohani dan menjadi semakin agamawi daripada rohani, kita akan sering ditipu oleh hati kita sendiri yang memberikan peneguhan ayat-ayat Alkitab atas pikiran, perasaan dan kehendak sendiri dan menyangkanya atau menyebutnya sebagai suara dan pimpinan Tuhan. Proses yang sama dapat terjadi atas orang yang menyampaikan pesan nubuat atau yang mendengar suatu nubuatan. Ayat-ayat Alkitab yang dihafalkan seolah meneguhkan suatu nubuatan tetapi kesaksian Roh tidak dapat ditipu atau dipalsukan. Suara yang terdengar mirip tidak selalu suara dari sang pemilik aslinya. Itu sebabnya hubungan dan keintiman pribadi dengan Tuhan juga menjadi dasar penting untuk menguji sebuah pesan nubuatan. 


Contoh terbaik akan kesaksian Roh ini ialah penglihatan Petrus di atap rumah Simon. Penglihatan itu berupa berbagai jenis binatang  yang tampak di atas sebuah kain yang melayang turun ke hadapan Petrus (baca Kisah Para Rasul 10:9-16). Setelah itu, terdengar suara supaya Petrus menyembelih dan memakan binatang-binatang itu. Dari firman Tuhan dalam taurat yang ia ketahui, binatang-binatang tersebut tidak boleh dimakan karena termasuk binatang haram, maka tentu saja Petrus menolaknya. Tetapi suara itu kemudian menjawab bahwa apa yang dinyatakan halal oleh Tuhan tidak boleh dinyatakan haram. Itu terjadi hingga tiga kali banyaknya.

Dari sudut pengujian melalui firman tertulis (setidaknya yang dipahami Petrus), tentu penglihatan tersebut seharusnya tidak lulus uji karena bertentangan dengan bunyi taurat Tuhan. Namun Petrus tidak terburu-buru menolaknya KARENA IA TAHU ITU SUARA YANG SERING DIDENGARNYA. Itulah suara Roh Kudus yang bermaksud menyampaikan sesuatu pewahyuan baru, yang berhubungan dengan Injil yang hendak disampaikan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Ujung dari penglihatan Petrus itu adalah pemberitaan Injil kepada seluruh keluarga Kornelius, seorang perwira Romawi yang kemudian menjadi buah sulung dari orang percaya yang bukan Yahudi. 


Contoh lain dapat kita temui dalam Kisah Para Rasul 16:6-7 dimana Paulus dan tim pelayanannya tidak memasuki daerah-daerah pelayanan tertentu karena dicegah oleh Roh Kudus. 




KESIMPULAN
- Roh Kudus diutus dan dikaruniakan kepada kita untuk menjadi penuntun dan pembimbing kita mengenal seluruh kebenaran sejati. Sangatlah penting dan mutlak untuk kita dapat membedakan mana yang berasal dari Tuhan dan yang bukan melalui dengar-dengaran akan suara-Nya


- Hanya mereka yang membayar harga berjalan bersama Roh Kudus waktu demi waktu yang akan mengenali suara dan kesaksian Roh di dalam hatinya sehingga karenanya semakin mudah mengenali mana pesan-pesan apapun yang berasal dari Tuhan dan mana yang bukan


- Kesaksian Roh Kudus di hati kita meneguhkan ketuhanan dan kedaulatan Tuhan Yesus Kristus, bermuatan kasih, suatu pesan yang penuh kuasa dan dengan bahasa yang jelas dan terkendali, dengan inti pesan untuk hidup kudus, benar dan berkenan di hadapan Tuhan. Itu juga membawa kemajuan dan pertumbuhan rohani. Senantiasa membawa damai sejahtera, bukan kegelisahan, di hati kita.


- Kesaksian Roh ini penting bagi kita khususnya ketika tidak ada ayat-ayat Alkitab yang secara langsung menunjukkan langkah atau jalan yang harus kita ambil dalam situasi-situasi kehidupan yang sangat pribadi. Di sisi lain, melalui Roh Kudus yang memberikan konfirmasi bagi kita, kita dapat mengenali apakah pesan-pesan yang seolah dari Tuhan dan tampaknya cocok dengan ayat-ayat Alkitab yang kita ketahui itu sungguh-sungguh berasal dari Tuhan, atau tercampur pikiran manusia atau dipalsukan oleh si jahat.



Kiranya Roh Kudus menjadi prioritas pergaulan kita. 

Jadikan Ia sahabat terbaik Anda. Anda akan dituntun-Nya di jalan kebenaran dan di jalur yang dikehendaki Allah. 



Salam revival!



Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar