Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2019

'DIKERJAI' TUHAN

Oleh Peter B, MA Ada satu frasa kalimat yang menarik perhatian saya sewaktu membaca Keluaran pasal 10. Ayat itu mengatakan demikian: Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun, sebab Aku telah membuat hatinya dan hati para pegawainya berkeras, supaya Aku mengadakan tanda-tanda mujizat yang Kubuat ini di antara mereka, dan supaya engkau dapat menceriterakan kepada anak cucumu, bagaimana Aku mempermain-mainkan orang Mesir  dan tanda-tanda mujizat mana yang telah Kulakukan di antara mereka, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." ~ Keluaran 10:1-2 (TB) Ya, Anda dan saya tidak salah baca. Tertulis memang di sana "Aku (Allah) mempermain-mainkan orang Mesir". Apa sebenarnya yang dimaksud? Bagaimana bisa Allah mempermain-mainkan manusia? Dan mengapa Ia   melakukan-Nya? Nats di atas adalah perintah Tuhan kesekian kalinya pada Musa untuk menghadap Firaun. Sewaktu itu disampaikan, Mesir sudah mengalami tujuh bencana nasional, yang sering kita kenal disebu

YANG DIIJINKAN BERAUDIENSI DENGAN TUHAN

Oleh Peter B, MA   Dalam Mazmur 24:3, suatu pertanyaan penting diajukan. Pertanyaan yang mungkin muncul di hati setiap orang yang ingin terhubung dengan Tuhan. Pertanyaan utama dari mereka yang mengaku penyembah-penyembah Tuhan dan ingin suatu kali mendapat tempat di kekekalan. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" Penafsir Alkitab favorit saya, Albert Barnes, menyejajarkan pertanyaan itu dengan pertanyaan "Apakah inti dari suatu kerohanian sejati? Apa yang disyaratkan Tuhan sebagai suatu penyembahan yang diterima-Nya? Apa yang membuat seseorang siap tinggal di sorga?" Saya sendiri memaknai pertanyaan itu sebagai suatu ajakan ilahi untuk suatu perenungan besar bagi hidup kita.  Allah ingin menunjukkan kepada kita dengan siapa Ia suka bergaul serta siapa yang akan diterima-Nya dalam hadirat-Nya, yang kepada mereka Ia akan memberikan "berkat dan kebenaran" (ayat 5). Dalam ayat 4, Tuhan men

TUGAS DAN PERAN KITA KITA SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK

Oleh Peter B, MA   Sebagaimana yang disebutkan dalam Alkitab, berikut ini peran yang bisa kita lakukan, yang adalah juga perintah dan panggilan Tuhan untuk kita lakukan  sebagai warga negara yang baik : 1) Membawa pemerintah dan jajarannya dalam doa syafaat yang tak berkeputusan, termasuk mendoakan seluruh kota dan wilayah dimana kita berada dan sekitar kita  (1 Tim. 2:1-4; Kej. 18:23-32; Mat. 6:9-10; Maz. 72:19; 122:6-7; Yeh. 22:30) 2) Turut mengusahakan kemajuan dan kesejahteraan tempat dimana kita berada dengan berperan semaksimal mungkin menjadikannya komunitas yang lebih baik (Yer. 29:7; Kej. 14:1-16; Kej. 23; Luk. 7:1-5) 3) Menjadi warga negara yang patuh dan taat kepada pemerintah serta hukum yang berlaku (Roma 13:1-4; 1 Pet. 2:13-17; Tit. 3:1) 4) Menjadi pewarta dan teladan kebenaran dan  keadilan sehingga menjadi saksi yang memuliakan Tuhan kita (Mat. 5:13-16; Efe. 5:8-11; 2 Pet. 2:5-8) 5) Menjadi penyambung lidah Tuhan menyampaikan kehendak dan isi hati-Nya kepada bangsa kita

PELATIHAN DI PADANG BELANTARA

 Oleh: Ruth Yanti Tampinongkol Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. (Amsal 27:17) Kutipan ayat diatas merupakan sebuah pesan penting yang menyingkapkan sebuah rahasia hati Tuhan -yang disampaikan-Nya melalui raja Salomo- supaya manusia saling belajar dari sesamanya baik melalui kekurangan maupun kelebihannya. Memang benar bahwa manusia tidak bisa mengubah sesamanya karena hanya Tuhan yang sanggup melakukannya tetapi Tuhan senang memakai manusia untuk saling mengasah (memurnikan) satu sama lain, itu sebabnya jika kita mendapatkan sebuah kesempatan untuk belajar melalui sesama merupakan sebuah anugerah yang besar. Kenyataan hidup yang keras melalui keadaan direndahkan atau diremehkan dan ditolak dalam kesendirian seperti seorang yatim piatu sangat melukai perasaan, tetapi berbeda dengan sudut pandang Tuhan yang seringkali justru menggunakan keadaan itu untuk melatih para pengikut dan hamba-hamba-Nya yang sejati. Keadaan ini seringkali digambarkan sebagai pad

BUKAN PRESTASI.. TAPI KUALITAS DAN KETULUSAN HATI

Oleh: Ruth Yanti Tampinongkol Dunia kekristenan sedang mengalami krisis kepemimpinan. Banyak anak-anak muda yang lahir tanpa kehadiran seorang pemimpin sejati (mentor/pembimbing/penasihat) akibatnya banyak yang terhalang untuk menjadi alat Tuhan karena mereka hanya diajar untuk mengejar prestasi dan bukan kualitas hati. Faktor lainnya adalah karena banyak para orang tua yang lebih membanggakan prestasi dari pada menekankan hidup dalam kualitas iman sejati pada anak-anaknya. Baru-baru ini mencuat sebuah pembahasan yang cukup memprihatinkan dari seorang artis rohani Kristen bernama Lauren Daigle. Seorang wanita muda berusia 27 tahun yang telah mencapai kesuksesan besar di dunia musik. Lagu-lagunya sangat memberkati banyak orang, saya adalah salah satu pengagum beberapa lagu yang dinyanyikannya. Bukan hanya rohani tapi dari dunia sekuler turut memberikan penghargaan kepadanya atas segala pencapaiannya. Sayangnya prestasi yang besar tidak diimbangi oleh kualitas iman yang benar sehingga me

MENDAKI GUNUNG ALLAH

Pada hari pertama kita membahas langkah-langkah progresif menuju kedewasaan di dalam Yesus Kristus. Jika diikuti,  langkah-langkah ini akan memimpin kita menuju kehidupan Kristen yang dewasa dan berkemenangan. Tujuan kita adalah seperti yang dinyatakan dalam Efesus 4:15 yaitu "....bertumbuh di dalam Segala hal ke arah Dia,  Kristus,  yang adalah Kepala." Untuk membantu Anda melangkah sedikit lebih maju,  saya akan menunjukkan beberapa tempat di Alkitab di mana langkah-langkah ini ditemukan sehingga Anda dapat mempelajarinya secara pribadi.  Yang pertama dikemukakan oleh rasul Paulus di dalam 1Korintus 10:1-11 : "Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama  dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu