Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

POKOK-POKOK DALAM MENGUJI NUBUATAN (Bagian 5) LANGKAH PENGUJIAN 4 : PENGGENAPAN DARI NUBUATAN

Oleh : Peter B, MA Mungkin tidak ada ayat yang lebih sering dikutip terkait pengujian nubuatan seperti nats dalam Ulangan 18:20-22 : Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkarya demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya. Bagi kalangan Kristiani yang masih mengakui dan meyakini karunia Roh maupun pelayanan nubuat, hampir selalu akan merujuk kepada pernyataan taurat di atas apabila ditanya perihal menguji atau membedakan mana nubuat yang bisa dipercaya atau yang berasal dari Tuhan dan mana yang bukan. Ayat ini kerap dikutip begitu

APAKAH ANDA SEDANG MENDENGARKAN TUHAN?

Oleh Oswald Chambers Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati." —Keluaran 20:19 Kita tidak secara sadar dan sengaja bersikap tidak taat pada Allah — kita cuma tidak peduli untuk mendengarkan Dia. Tuhan telah memberikan perintah-Nya kepada kita, tetapi kita tidak memperhatikannya — bukan karena ketidaktaatan yang disengaja, tetapi karena kita tidak benar-benar mencintai dan menghormati Dia. … "Engkaulah yang berbicara dengan kami, ... tetapi jangan Tuhan berbicara dengan kami ...." (lihat nats) Kita menunjukkan betapa sedikit cinta yang kita miliki pada Tuhan dengan memilih mendengarkan hamba-hamba-Nya daripada Dia sendiri. Kita suka mendengarkan kesaksian pribadi, tetapi kita tidak ingin Tuhan sendiri berbicara kepada kita. Mengapa kita begitu takut Tuhan berbicara kepada kita? Itu karena kita tahu bahwa ketika Tuhan berbicara, kita harus melakukan apa

POKOK-POKOK DALAM MENGUJI NUBUATAN (Bagian 4) LANGKAH PENGUJIAN 3 : KESELARASAN ISI PESAN DENGAN KARAKTER TUHAN SENDIRI

Oleh Peter B, MA PERKATAAN-PERKATAAN KITA MENYIRATKAN SIAPA SEJATINYA DIRI KITA - Ketika kita bergaul dengan seseorang, lalu secara rutin mendengarkan apa yang disampaikannya kepada kita atau orang-orang yang berinteraksi dengannya, maka lambat laun kita akan tahu (dari cara berkomunikasi, gaya bahasa bahasa dan pesan-pesan yang ia sampaikan) seperti apa karakter orang itu. Apa yang dikomunikasikan dari seseorang, sebenarnya merupakan refleksi atau cerminan dari karakter pribadi orang tersebut. Sebagai contoh: Jika seseorang kerapkali menggunakan kata-kata kotor dan kasar, kita tahu bahwa ia seorang yang suka berbicara seenaknya, pribadi yang sembrono dan kurang bersikap hati-hati setidaknya dalam berkata-kata. Jika seseorang berbicara dengan bahasa yang baik, tertata rapi dan sangat berhati-hati menggunakan pilihan kata maka kita tahu ia seorang yang terbiasa berlaku sopan, pribadi yang santun dan sangat menjaga perilakunya. Sisi lain, jika kita menemukan perkataan seseorang yang seri

PESAN YANG REVOLUSIONER

Oleh : Rick Joyner Mengapa Tuhan mengutus Petrus kepada orang-orang Yahudi dan Paulus kepada bangsa-bangsa lain? Tidakkah sepertinya   Tuhan salah menempatkannya? Setelah menjadi murid guru besar Gamaliel, Paulus akan jauh lebih dihormati dan diterima secara lebih baik oleh orang-orang Yahudi daripada Petrus, seorang nelayan sederhana. Di sisi lain, Petrus akan jauh lebih dapat diterima oleh orang-orang bukan Yahudi daripada Paulus, "seorang   Farisi yang paling Farisi” sebagaimana orang-orang bukan Yahudi membenci orang Farisi. Mengapa Tuhan mengirim mereka masing-masing kepada orang-orang yang secara alami akan bersikap ofensif terhadap mereka? Mungkin itu karena mustahil untuk menggenapi tujuan mereka tanpa pertolongan Roh Kudus. Tidak ada yang lebih revolusioner dalam sejarah seperti Injil. Kekristenan yang sejati sangat berbeda dari agama atau filsafat lain mana pun di dunia, dan itu menghasilkan budaya yang berbeda dari yang lain. Inilah sebabnya mengapa orang-orang Kristen

WAKTUNYA UNTUK MERENUNG : TERMASUK KRISTEN MANAKAH ANDA?

Oleh Peter B BAGAIMANA JIKA ADA PERNYATAAN : Jokowi PASTI Menang Pilpres 2019! Kemungkinan reaksi yang muncul dari orang-orang Indonesia adalah : Pendukung Prabowo : "Jangan kepedean, elektabilitas paslon kami terus meningkat. Main klaim tanda kepanikan" Pendukung Jokowi : "Hati-hati, ini pasti jebakan kubu sebelah. Supaya kita terlena dan kendor berkampanye memenangkan Jokowi. Jangan percaya dulu" Para pengamat politik dan sosial : "Tidak kaget, memang sudah kami analisis dan perkirakan, termasuk survey-survey sudah menunjukkan demikian" Para suhu dan paranormal : "Sudah kami prediksikan sejak lama kalau memang Jokowi menang besar. Inti nah kami sudah tahu" Warga skeptis : "Siapapun yang menang, nasib kami ya begini-begini saja dari dulu" Motivator : "Siapapun presidennya, nasib kita di tangan kita sendiri. Kita sukses bukan karena presiden tapi karena kerja keras dan kreatif." Orang Kristen pendukung Jokowi : "Yes,

PERSPEKTIF PROFETIK: MENGENAI PILPRES 2019

(Untuk kalangan sendiri / umat Kristen lndonesia)  PENGANTAR Sebelumnya saya ingin menegaskan bahwa perspektif profetik ini hanya ditujukan untuk kalangan sendiri dan s aya tidak dalam rangka mengkampanyekan atau menyudutkan pihak-pihak tertentu. Pesan ini murni s aya sampaikan sesuai dengan pewahyuan yang telah Tuhan berikan kepada s aya . Saya sekedar mengikuti pimpinan Roh Kudus untuk menyampaikan pesan ini kepada umat Tuhan di Indonesia . Perspektif profetik ini bermaksud me n yampaikan penjelasan kepada gereja-gereja Tuhan dari sudut pandang profetik terkait kondisi mereka dan terkait pemerintahan di Indonesia, serta gambaran sekilas akan masa depan Indonesia setelah pilpres 2019 (y ang secara lebih jelas dan r inci akan kami sampaikan dan bagikan secara eksklusif k epada kalangan sendiri yang berminat mengetahui kehendak Tuhan untuk bergerak sesuai kehendak-Nya ), Faktor yang penting saat kita membaca perspektif profetik,   pengajaran, buku-buku rohani, mendengarkan   k