Skip to main content

LIMPAH DENGAN SYUKUR

Oleh : Peter B, MA



"… hendaklah hatimu melimpah dengan syukur", demikian pesan Rasul Paulus kepada jemaat Kolose (lihat Kolose 2:7). Dan juga kepada kita yang membaca Alkitab di zaman ini.

Sejatinya, ini adalah pesan dari Tuhan sendiri. Inilah sesuatu yang dikehendaki oleh Tuhan didapati-Nya dalam hidup kita dan ada di hati kita yaitu hati yang melimpah dengan syukur.

Hati yang melimpah dengan syukur ADALAH GAYA HIDUP orang yang TELAH MENERIMA TUHAN YESUS KRISTUS DALAM HIDUPNYA. Ini juga merupakan ciri atau tanda ORANG YANG HIDUPNYA TETAP DALAM KRISTUS (lihat Kolose 2:6). Tetap di dalam Kristus berarti secara sungguh-sungguh selalu berjalan bersama-sama dengan Kristus, setiap hari memiliki persekutuan, keintiman, keakraban dan persahabatan dengan Dia. Tetap dalam Kristus adalah tetap menjadi murid-murid dan pengikut-Nya yang sejati.
Seberapa limpah hati kita dipenuhi syukur dapat menjadi ukuran seberapa dalam kita telah mengikut Kristus.

Jadi, SYUKUR HARUSLAH LIMPAH DI HATI KITA. Limpah berarti tidak sedikit. Limpah maksudnya adalah banyak. Tidak akan kehabisan. Selalu ada. Selalu tersedia. Tidak pernah kosong atau kehabisan stok. YA, SELALU SIAP UNTUK BERSYUKUR ADALAH SIKAP HATI ANAK TUHAN SEJATI, ORANG-ORANG YANG HIDUPNYA DIARAHKAN PADA TUHAN, DEMI MENYUKAKAN HATI-NYA.

Apa sesungguhnya yang dimaksud sebagai limpah dengan syukur itu?

Sekali lagi, limpah berarti berlebih-lebihan. Melampaui ukuran yang biasanya. Limpah dengan syukur adalah bukan sekedar tahu atau mengucap syukur tapi berlebih-lebihan dalam bersyukur atau dalam menyatakan terima kasih kepada Tuhan.

Dan setidaknya itu akan terjadi apabila sebagai anak-anak Tuhan, kita sampai pada tiga sikap hati yang berikut ini :


1) BERSYUKUR DALAM SEGALA HAL
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
~ 1 Tesalonika 5:18 (TB)

Artinya, mengucapkan terima kasih kepada Tuhan UNTUK SETIAP APAPUN YANG TERJADI DAN DIALAMI DALAM HIDUP KITA. Kita diperintahkan bersyukur atas berkat-berkat rohani maupun jasmani. Atas hal-hal yang besar dan yang kecil. Atas cinta Tuhan dan cinta dari sesama kita. Atas hal-hal yang manis maupun yang pahit. Atas peristiwa yang terasa menyakitkan dan buruk bagi kita maupun atas yang menyenangkan dan menguntungkan kita. Atas masa lalu, masa kini dan masa depan. Atas yang mati dan yang lahir. Atas rugi atau untung. Atas jawaban doa atau tak terkabulnya doa, juga atas doa yang dijawab tidak seperti yang kita inginkan. Atas keadaan yang suram atau hari-hari yang cerah. Atas perjalanan yang mudah dan yang sukar. Atas kelancaran atau hambatan yang menghadang. Atas yang jauh dan yang dekat. Atas alam semesta dan segala yang berlangsung di dalamnya. Atas cinta Tuhan yang datang dalam berbagai aspek dan bentuk. Atas kehendak dan kedaulatan ilahi dalam hidup kita. Juga terutama, untuk korban Kristus yang tersalib untuk menebus kita dari dosa dan maut.
Pendeknya, ATAS APAPUN YANG KITA RASAKAN, YANG KITA TANGKAP DENGAN INDERA KITA, YANG KITA ALAMI DI SEPANJANG HARI-HARI DI HIDUP KITA.

Atas semuanya, kita diperintahkan bersyukur. Karena di dalam Kristus, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN bagi mereka yang mengasihi Dia (lihat Roma 8:28). Apapun yang terjadi di hidup kita, di dalam Tuhan, semuanya akan berakhir DALAM KEBAIKAN bagi kita. Dalam hikmat-Nya yang tak terbatas, Tuhan tahu mengerjakan segala sesuatu yang berujung pada keberuntungan yang baik bagi anak-anak-Nya. Seperti kata Daud ketika ia menjadikan Tuhan sebagai gembala hidupnya, "Kebajikan dan kemurahan belaka mengikuti aku, seumur hidupku!" (Mazmur 23:6)


2) BERSYUKUR DI SEGALA WAKTU
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
~ Efesus 5:20 (TB)

Tuhan menghendaki kita tidak sesekali atau sementara waktu saja dalam menaikkan syukur. Ia MAU kita SENANTIASA, SELALU, TAK HENTI-HENTI, DI SEGALA WAKTU dalam hal mengucap syukur.

Selanjutnya mereka bertugas menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi TUHAN setiap pagi, demikian juga pada waktu petang
dan pada waktu mempersembahkan segala korban bakaran kepada TUHAN, pada hari-hari Sabat, bulan-bulan baru, dan hari-hari raya, menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi mereka, sebagai tugas tetap di hadapan TUHAN.
~1 Tawarikh 23:30-31 (TB)

Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
~ Mazmur 146:2 (TB)

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
~ Mazmur 34:1 (TB)

Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,
_untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam,
~ Mazmur 92:2-3 (TB)

Pagi hari, siang hari, malam hari sudah seharusnya kita menaikkan syukur. Di musim dingin atau panas,  musim semi atau musim gugur kita dipanggil untuk belajar bersyukur. Di hari-hari malang atau hari-hari mujur. Di saat kering gersang atau hujan lebat. Pada waktu mood kita buruk atau sedang melambung tinggi. Waktu melalui masa-masa penuh gejolak maupun situasi yang tenang. Ketika fajar kemudaan kita nikmati atau senja kala kehidupan kita jalani. Di setiap masa, musim dan waktu -biarlah kiranya hati kita senantiasa sarat dengan pernyataan syukur kepada Tuhan, yang oleh kasih setia-Nya menuntun dan menjaga kita melewati segala musim kehidupan.

Bersyukurlah di segala waktu! Itulah adalah satu cara mula-mula untuk menyenangkan hati Tuhanmu.


3) BERSYUKUR MELALUI SELURUH ASPEK HIDUP
Hati yang limpah dengan syukur, bagaikan air akan mencari jalan untuk mengalir. Sediakanlah saluran-saluran untuk luberan syukur di hati Anda itu supaya nyata bahwa hidup Anda melimpah dengan syukur.

Syukur bukan sekedar berkata, "Terima kasih, Tuhan" dan selesai. Syukur yang berkelebihan tak dapat dibendung. Itu akan secara natural diekspresikan melalui segenap aspek dalam hidup kita. Tidak perlu dipaksakan atau dibuat-buat untuk menyatakan syukur. Orang-orang yang hatinya dipenuhi syukur hingga ke seluruh sudut batinnya akan terlihat dari yang ditunjukkan dalam kesehariannya.

Kelimpahan dalam syukur akan nyata dari perkataan yang positif, yang baik, dan yang memuliakan nama Tuhan. Dari wajah yang berseri-seri dan ceria karena kebaikan Tuhan. Dari senyum yang senantiasa merekah di hadapan orang, karena orang yang rajin bersyukur jarang murung -hatinya selalu bersuka mengingat cinta Tuhan. Itu juga tampak dari pikiran-pikiran yang tak suka berprasangka buruk karena ia condong melihat keindahan dan pekerjaan Tuhan dalam segala sesuatu. Itu pun dapat dirasakan dari tutur kata maupun sikap yang ramah penuh kasih kepada setiap orang oleh karena ia senantiasa dalam kondisi hati yang gembira. Orang yang bersyukur jarang tenggelam dalam suasana pikiran yang stress karena tahu Tuhan ada Tuhan yang memegang kendali atas segala sesuatu dan bekerja di balik segala hal serta tidak pernah membiarkan dirinya berjalan sendiri.

Tetapi, di antara sedemikian banyak perkara, syukur yang melimpah ruah nyata dari perilaku dan tindak tanduk kita setiap hari yang hidup untuk memuliakan Tuhan. Mulut kita penuh pujian kepada-Nya, alih-alih omelan, keluhan, gerutuan atau pernyataan-pernyataan negatif atau ketidakpuasan dalam hidup. Pikiran kita merenungkan firman-Nya, siang dan malam. Hati kita dihangatkan selalu oleh kasih-Nya maupun cinta yang membara untuk Tuhan. Keseharian kita menampakkan suatu sikap yang tidak hanya positif tetapi merupakan perwujudan dari PELAKSANAAN FIRMAN TUHAN DAN KEHENDAK TUHAN DI HIDUP KITA. Tidak ada hal lain yang lebih keras menyatakan betapa hidup kita penuh dengan syukur selain HIDUP YANG DIPERSEMBAHKAN SEUTUHNYA BAGI TUHAN!

Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
~ 2 Korintus 5:14-15 (TB)

Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
~ 1 Korintus 15:10 (TB)

Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN,
~ Mazmur 116:12-13 (TB)

Seperti Pemazmur, orang yang tahu dan yang telah merasakan kebaikan Tuhan serta rindu  berterima kasih pada Tuhan akan bertanya-tanya, "Dengan apa kubalas segala kebaikan Tuhan padaku itu?" Dan inilah ilham Roh baginya : Ia akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama TUHAN! Suatu gambaran, yang oleh para penafsir Alkitab dipandang sebagai suatu pernyataan komitmen untuk senantiasa menaikkan syukur kepada Tuhan selama hidupnya (mengangkat piala keselamatan) serta menjadikan hidupnya kesaksian yang memuliakan nama Tuhan (menyerukan nama Tuhan).

Dan inilah syukur terbesar dari kita kepada Tuhan :

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Roma 12:1 (TB)  

Itulah ungkapan syukur Anda yang sesungguhnya! "Demi kemurahan Allah", kata Paulus, beribadahlah dengan ibadah yang sejati. Naikkanlah pujian syukur Anda melalui seluruh kehidupan Anda! Ketika Tuhan mengharapkan hati kita limpah dengan syukur, sesungguhnya itu lebih dari mengucap kata terima kasih atau sekedar menaikkan pujian yang indah bagi-Nya. Ia rindu seluruh kehidupan kita menyatakan syukur itu kepada-Nya melalui suatu persembahan dari apa yang ada pada kita, yaitu keberadaan kita yang diberikan kehidupan, yang lalu diserahkan untuk digunakan sepenuhnya menjadi alat kemuliaan-Nya.

Sementara dari bumi ini Tuhan mendengar miliaran gerutuan setiap hari dan sebagian yang lain berusaha membiasakan diri memiliki hati bersyukur melalui pesan-pesan motivasi -adakah, ya adakah, Tuhan mendapati hati yang meluap dengan syukur dari anak-anak-Nya hasil karya tebusan-Nya, yang dilimpahi kasih karunia dan kebaikan-Nya setiap hari?

Bersyukurlah pada-Nya dengan limpah!
Anda akan menjadi penghiburan yang berarti bagi Tuhan di kala manusia ciptaan-Nya yang lain terus memilukan hati-Nya. Percayalah, semakin limpah Anda dengan syukur, justru hidup Anda semakin manis dan bahagia. Di dalam sukacita sejati yang terus mengalir tanpa henti.

Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;
aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,
~ Mazmur 9:2-3 (TB)

SALAM REVIVAL
Indonesia dipenuhi kemuliaan Tuhan

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar