Oleh : Didit I.
Beberapa hari yang lalu saat saya sedang berdoa untuk Indonesia Tuhan memperlihatkan dan membawa roh saya masuk penglihatan tersebut. Terbentang kepulauan Indonesia yang sangat megah dan luas seperti kita melihat peta Indonesia dari atas. Lalu Tuhan membawa saya terbang ke atas tak lama di atas kepulauan Indonesia saya melihat pot-pot yang sangat besar/raksasa. Semua pot dalam keadaan melayang seperti tanaman gantung yang sangat besar di atas kepulauan Indonesia. Pot tersebut dari batu dengan ukiran berbagai bunga dan perpaduan warna yang indah. Lalu dalam keadaan melayang Tuhan membawa saya mendekati pot-pot raksasa tersebut dan saya melihat satu persatu pot-pot yang ada di sekitar saya.
PERTUMBUHAN BENIH DI DALAM POT
Dan saya melihat berbagai macam pertumbuhan benih korma:
1. Benih yang kering (tidak ada pertumbuhan);
2. Benih bertunas, tetapi tidak memiliki akar yang kuat;
3. Benih bertumbuh tetapi tidak memiliki buah dan akar yang kuat.
Kondisi benih-benih yang ada di dalam pot disimpulkan dalam keadaan mati atau tidak berbuah. Kemudian Tuhan berbicara seperti gemuruh guntur yang menggelegar dengan jelas mengatakan, “Untuk apa keindahan pot yang tampak dari luar? Sesungguhnya manusia melihat segala suatu dari tampilan luar tetapi Aku melihat segala sesuatu dari hati. Sesungguhnya berbagai hiasan dan pernak-pernik di pot tersebut telah membuat Aku muak! Mereka tidak lagi fokus pada pertumbuhan tapi keindahan yang tampak luar.…..Aku sedang mencari orang-orang yang mau introspeksi diri, menyelidiki dan melakukan kehendakKu.”
Sesungguhnya Tuhan mendapati umatNya lebih fokus memperindah penampilan dalam ibadah, fasilitas, kefasihan, pengetahuan, membagi-bagikan obat, sembako, uang dan berbagai kegiatan sosial tetapi mengabaikan pertumbuhan rohani dan fungsi sebagai anggota tubuh Kristus. Singkatnya kita tidak lagi memuridkan jiwa-jiwa menjadi murid Kristus, tetapi kita sedang membuat bisnis travel yang berusaha membuat jemaat nyaman dan menikmati pelayanan jasa travel tersebut.
Lalu saya melihat palu godam yang sangat besar dihadapan saya dan Tuhan berkata, “Sekarang ambil palu itu dan hancurkan semua pot yang ada dihadapanmu.” Kemudian saya segera mengambil palu tersebut dan menghancurkan pot-pot tersebut. Semakin banyak pot yang dipecahkan maka saya merasakan kelegaan seperti beban dalam hati terangkat sedikit demi sedikit. Dan saya mendengar suara teriakan protes yang riuh dari benih-benih. Saya mengabaikan suara-suara tersebut karena Tuhan ingin saya fokus memecahkan pot-pot tersebut. Lalu Tuhan berkata, “kamu tidak sendirian. Lihatlah di sekelilingmu.” Dan saya melihat banyak orang juga melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan, yaitu memecahkan pot-pot supaya akar korma tersebut bisa berakar kuat dan bertumbuh besar dan tinggi seperti pohon aras (seperti dalam Mazmur 92:13).
Dan tak lama saya melihat benih-benih yang keluar dari pot tersebut akhirnya mengeluarkan akar yang kuat, bertunas dan bertumbuh besar serta menghasilkan buah-buah yang lebat.
Sesungguhnya Tuhan ingin kita TIDAK MEMBANGUN KEHIDUPAN dengan mengikuti bayangan atau teladan dari kehidupan orang-orang yang suka memegahkan fasilitas, kefasihan, pengetahuan, doktrin, denominasi gereja, mencari kemudahan hidup dan segala hal yang dapat menghalangi hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan ingin kita keluar dari pola pikir orang-orang Kristen agamawi yang suka membanggakan diri, mencari penghormatan, perhatian dari manusia daripada membangun hubungan pribadi dan menyelidiki maksud hatiNya.
Tuhan ingin kita membangun kehidupan kita dengan menantikan Tuhan dalam hadiratNya untuk merenung, menyelidiki maksud hatiNya serta melakukan kehendakNya dengan sukacita. Inilah sikap hati seorang murid Kristus yang tiada henti untuk mendengarkan serta mengabdikan hidupnya untuk melakukan kehendak Tuhan.
Sekaranglah waktunya untuk kita memperbaiki komitmen kita dihadapan Tuhan dengan cara mencari, mendaftarkan apa saja kenyamanan dalam kehidupan kita, bertobat dan mencari kehendakNya dalam kehidupan kita, termasuk panggilanNya dalam hidup kita. Lepaskan kebiasaan yang lama dengan kebiasaan hidup yang baru sesuai dengan tujuan dan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Amin….
Comments
Post a Comment