Skip to main content

DAMPAK MENGKOMPROMIKAN KEBENARAN


Oleh : Peter B, MA




AYAT HARI INI :

Amsal 25:26 (BIS)
Orang baik yang mengalah kepada orang durhaka seperti mata air yang keruh atau sumur yang kotor.

Amsal 25:26 (AYT)
Bagaikan mata air yang keruh dan sumur yang kotor, seperti itulah orang benar yang goyah di hadapan orang fasik.

Amsal 25:26 (VMD)
Orang baik menjadi lemah dan mengikuti orang jahat adalah seperti air bersih yang sudah tercemar.

Amsal 25:26 (FAYH)
Apabila orang benar berkompromi dengan orang jahat, itu sama saja seperti mencemarkan sumur atau mengotorkan mata air.

Proverbs 25:26 (NET)
Like a muddied spring and a polluted well, so is a righteous person who gives way before the wicked.

(Terjemahan : Seperti mata air yang berlumpur dan sujud yang tercemar demikianlah orang benar yang memberi atau membuka jalan / mengalah kepada orang fasik)

Proverbs 25:26
Like a muddied fountain and a polluted spring is a righteous man who yields, falls down, and compromises his integrity before the wicked.

(Terjemahan : Seperti mata air berlumpur dan sumur yang tercemar, demikianlah orang yang benar yang menyerah, menjadi lemah dan mengkompromikan integritasnya di hadapan orang fasik)

Dengan sengaja saya menampilkan berbagai terjemahan di atas dengan tujuan memperjelas apa makna sesungguhnya dari nats Amsal di atas. Intinya, berbagai terjemahan mendukung pengertian bahwa yang dimaksud adalah apabila seorang yang sebelumnya dikenal sebagai Orang Baik atau Orang Benar tetapi dia tidak memegang teguh pendiriannya akan hal yang baik dan benar itu tetapi memilih berkompromi dengan orang fasik, maka orang itu diumpamakan seperti sumber air yang kotor dan keruh, juga seperti sumur yang tercemar airnya.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan "Mata air yang keruh dan sumur yang tercemar itu"?


1- KEHILANGAN KEJERNIHAN DAN KEMURNIAN
Orang benar semula memiliki pemikiran yang lurus dan jujur. Dan akan demikian selalu keadaannya selama ia berpegang teguh pada hikmat sejati dan kebenaran. Tetapi itu dapat segera berubah APABILA ia mengkompromikan kebenaran dengan kejahatan. Berkompromi dengan hal² yang jahat berarti mengatakan bahwa sesuatu yang jahat, tidak adil dan tidak benar itu tidak apa² dilakukan, bahwa itu bisa diterima dan dimaafkan, bahkan kemudian mengatakan hal tersebut sebagai sesuatu yang baik dan benar.

Orang² yang memilih berlaku demikian akan mulai kabur pandangannya. Bukan pada mata jasmani tapi pada jiwanya. Kepekaannya terhadap mana yang benar dan mana yang salah mulai berkurang. Pikirannya menjadi tumpul, tak lagi tajam membedakan mana yang yang lurus dan mana yang bengkok. Ia mulai tidak jujur kepada dirinya sendiri dan dalam melihat segala sesuatu. Kejernihan berpikir dan menilai berangsur lenyap digantikan dengan kekeruhan pikiran yang campur aduk tanpa mampu benar-benar memilah mana yang benar dan keliru.

Orang benar yang tidak berdiri teguh dalam prinsip² kebenaran akan mendapati dirinya kebingungan dalam menentukan sikap dan menilai segala sesuatu. Oleh karena ia telah membuka diri pada pengaruh² yang buruk, ia pun tak lagi menjadi benar² murni dan jernih menilai diri dan situasi. Ia akan "dikotori" oleh komprominya dengan kefasikan.

Ini menjelaskan mengapa ada banyak orang tak mampu melihat dan menilai segala sesuatu dengan jernih serta apa adanya. Itu karena jiwa mereka telah dipengaruhi oleh apa yang keliru daripada dimurnikan oleh firman yang menyucikan (lihat Yohanes 15:2-3; 17:17). Mereka telah membuka diri terhadap pengaruh kebohongan dan kebodohan karena sejak awal tidak bertekun mencari dan hidup dalam kebenaran.
Sejak semula, orang² ini tidak terlalu memahami mana kebenaran yang sejati. Ketika banyak pengaruh berdatangan, merekapun ikut arus orang banyak atau mayoritas. Apa yang diyakini orang banyak dijadikan ukuran kebenaran. Akibatnya mereka semakin jauh dari kebenaran karena berkompromi dengan pandangan² yang belum tentu merupakan sesuatu yang benar. Tak lama, orang² semacam ini mulai tak dapat lagi menilai segala sesuatu secara jernih. Apa yang fasik telah mempengaruhi mereka, itulah yang mereka tampilkan dan suarakan. Bukan lagi suara kejernihan dan kemurnian sejati.


2- KEHILANGAN KAPASITAS UNTUK MENJADI BERKAT DAN MANFAAT BAGI BANYAK ORANG

Sumber air yang kotor dan sumur yang tercemar mempunyai satu persamaan yang jelas. Keduanya TIDAK BERGUNA LAGI. Atau setidaknya tidak terlalu berguna. Jauh sekali dari fungsi dan keadaannya semula.
Dalam keadaan murni, orang dapat datang dan menimba serta meminum air dari sana, merasakan kesegaran dan mendapatkan kekuatan baru. Seberapa banyaknya orang yang datang, mereka memperoleh manfaat dari mata air dan sumur yang airnya jernih dan murni tersebut. Tapi ketika itu telah menjadi keruh dan tercemar, apa yang bisa diperoleh dari sana? (Bandingkan dengan Keluaran 15:23-25)

Ketika seorang murid Kristus mengkompromikan kebenaran firman dengan mengadopsi prinsip² dunia dalam hidup maupun pelayanannya, kuasa Roh tak lagi dapat bekerja dengan leluasa untuk berkarya melalui hidup dan pelayanannya itu. Ia tak mampu lagi mengeluarkan "dalam hatinya mengalir aliran² air hidup" (lihat Yohanes 7:37-38). Roh Kudus yang murni dan sejati digantikan oleh cara dan sistem duniawi yang terbatas dan tak memiliki kuasa untuk mengadakan terobosan² ilahi yang Tuhan rindukan.

Yang serupa ini akan terjadi atas gereja. Ketika gereja berkompromi dengan dosa dan cara² duniawi, fungsi terang dan garam yang Allah rindukan tak tercapai. Terang itu redup dan garamnya telah menjadi tawar. Gereja yang mengkompromikan prinsip² kebenaran firman dan menyeleweng dari kehendak Tuhan telah tercampur dengan dunia, menjadi seperti dunia, dan akan mempengaruhi orang untuk menjadi duniawi bahkan agamawi oleh karena pemalsuan rohani yang seolah² membawa jemaat kepada Allah namun hanya sekedar pembenaran diri dan kesalehan semu.

Sesungguhnya tidak ada jalan lain supaya gereja menjadi sebesar-besar berkat bagi dunia dan jiwa² di dalamnya SELAIN MEMBAWA KEMURNIAN AJARAN KRISTUS, MENJUNJUNGNYA TINGGI DENGAN MEMPRAKTEKKANNYA DALAM HIDUP SEHARI² SEHINGGA DUNIA TAHU BAHWA ADA TUHAN YANG PENUH KASIH DAN KUASA YANG MEMBERIKAN PEMULIHAN SERTA HIDUP SEJATI KEPADA MEREKA.


3- BERPOTENSI MENJADI PEMBAWA PENYAKIT, KELEMAHAN BAHKAN KEMATIAN

Manusia membutuhkan air yang jernih dan bersih untuk dikonsumsi. Jika mereka tidak mendapatkannya, mereka mencari cara untuk memurnikan air itu. Dengan mendidihkannya, menyulingnya, mencampurnya dengan bahan² yang sanggup memurnikan atau meningkatkan kualitas air itu.

Bagaimana dengan air yang sudah tercemar? Tentu saja berdampak kebalikan dari air yang jernih. Air murni yang dapat menjadi sumber kesembuhan dan kehidupan berbalik menjadi racun, sumber petaka dan kebinasaan.

Alkitab mencatat satu peristiwa serupa, yang menunjukkan dampak air yang buruk dan tidak sehat :

Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi."
Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya.
Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi."
Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.
2 Raja-raja 2:19-22 (TB)

Air yang tidak sehat pasti berdampak buruk bagi kesehatan orang yang meminumnya. Alih² berguna, air yang tercemar pasti merugikan dan melemahkan.

Orang² benar yang semula berpotensi menghasilkan buah² bagi kemuliaan nama Tuhan, ketika sumbernya tercemar, akan berbalik fungsi menjadi racun. Orang² Farisi dan ahli² taurat diumpamakan Yesus seperti ragi, mereka mempengaruhi orang dengan cepat namun bukan supaya orang terhubung dengan Tuhan namun pada sesuatu tipuan, bagaikan roti yang tampak besar dan mengembang tetapi hanya sedikit bobot kandungannya.
Gereja yang tak mengindahkan standar² Tuhan akan menjadi kebalikan dari yang mereka harapkan. Mereka akan menjadi alat² dunia yang membawa orang pada kerusakan rohani yang besar daripada pertumbuhan rohani dan pengenalan yang benar akan Tuhan.

Nasib yang sama akan menimpa tak terkecuali orang baik pada umumnya yang memilih berkompromi dengan cara² orang fasik yang tidak jujur dengan harapan menghasilkan sesuatu yang baik dan besar. Ini suatu kekeliruan besar sebab firman Tuhan mengatakan sebaliknya. Contohnya, dalam hal pemerintahan sebagaimana dinyatakan ayat Amsal lainnya :

Amsal 25:4-5 (TB)
4 Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas.
5 Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.

Amsal 16:12 (TB)
Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran.


Dapat disimpulkan di sini bahwa orang baik yang memilih berkompromi dengan orang² fasik akan membawa dampak buruk bagi banyak orang. Tidak ada kebaikan atau keberuntungan di dalamnya. Jauhilah orang² semacam itu seperti menjauhi makanan dan minuman yang beracun. Datanglah kepada sumber air yang hidup itu, yaitu Kristus sendiri. Berkumpullah dan bergabunglah bersama orang² benar yang berkomitmen menjaga jalannya tetap setia dalam kejujuran dan ketulusan menilai segala sesuatu sesuai kehendak Tuhan sejati. Itulah yang Tuhan rindukan supaya kita semua yang telah dibenarkan Kristus dan diajar hidup dalam kebenaran tidak menjadi cemar maupun kemudian turut mencemari orang lain.

Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.
Yeremia 17:13 (TB)

Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Ibrani 12:15 (TB)

Salam revival!
Tuhan Yesus memberkati kita semua

Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661

Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah ini:
https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar