Skip to main content

HIKMAT DAN KUTIPAN





Ketika Kristus memiliki kita, suatu damai sejahtera dan sukacita yang tak pernah kita rasakan masuk di dalam kita. Hati kita menjadi tenang dan tenteram karena Tuhan mengasihi dan menyertai kita. Dalam keadaan itu, kita telah menemukan kepuasan sejati dalam hidup.

Tapi itu baru satu sisi.
Kita baru merasakan dikasihi.

Kebahagiaan yang lebih besar lagi bukan sekedar dikasihi tetapi juga dalam hal mengasihi. Dikasihi dan mengasihi, saling mengasihi adalah kegembiraan yang besar dalam hidup manusia. Tetapi kebahagiaan TERTINGGI terbit dari hati yang dikasihi Tuhan dan dimampukan mengasihi Tuhan. Kasih mengasihi dengan Tuhan adalah tujuan puncak penciptaan manusia dan yang dicari Allah saat menciptakan kita.

Kita tidak puas dengan sekedar menerima dari Tuhan. Natur setiap ciptaan Tuhan itu, termasuk diri kita, adalah memberi. Saat kita dikasihi dan diberkati lalu kita merespon Tuhan dengan ucapan syukur, pujian, penyembahan dan persembahan hidup ITULAH SUKACITA DAN KEBAHAGIAAN TRRBESAR YANG BISA DINIKMATI OLEH MANUSIA.

Kita diliputi kebahagiaan tiada tara saat membahagiakan Tuhan.
Itulah sebabnya kita tidak berhenti menyembah Dia sampai seluruh keberadaan kita tunduk dan membahagiakan-Nya. Sehabis kebahagiaan Tuhan pasti menjadi kebahagiaan kita. Itu akan lengkap sempurna ketika kita dengan Tuhan berjumpa muka dengan muka di sorga kelak.

~ Peter B, MA.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar