Skip to main content

KESAKSIAN: SIKAP UMAT TUHAN MENGHADAPI WABAH VIRUS CORONA DI TENGAH DUNIA YANG SEDANG PUTUS ASA


Oleh Peter B. 


Beberapa hari terakhir, saya merenungkan segala peristiwa yang terjadi atas dunia dan khususnya Indonesia. Mempelajari situasi yang ada dan mengamati respon Indonesia menghadapi wabah yang sedang mengamuk di seluruh negeri, saya tertunduk dalam doa dan penyerahan kepada Tuhan. Sungguh, semuanya membuat hati saya gelisah dan tertekan. Namun dalam hadirat-Nya, saya memperoleh kesegaran dan kekuatan yang baru, melampaui semua keadaan yang kacau dan merisaukan di negeri ini. Berita² yang sedemikian banyak dari pagi hingga malam yang hampir seluruhnya menyiarkan keburukan, ketakutan, kepanikan, ketidakmampuan, ketidakbecusan, kelalaian, kegagalan dan kebodohan di negeri ini memang dapat menjadikan kita lemah dan putus asa. 

Beruntung saya (dan Anda semua sesungguhnya) memiliki Yesus dan beroleh kasih karunia datang kapanpun kepadanya. 

Entah sudah keberapa kalinya saya merasakan kenyataan dan penggenapan Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Dalam hadirat-Nya saya menerima kekuatan, ketenangan, damai sejahtera dan jaminan dari Tuhan sendiri bahwa Ia tetap bersama saya, keluarga dan seisi rumah saya. Ia yang bertindak dan menjadi pembela serta pelindung saya. Di tangan-Nya masa hidup saya. Bahkan walau maut telah di depan mata pun, saya tahu saya tidak akan takut dan mengalami kerugian apapun. Saya telah hidup bagi Tuhan dan mengerjakan apa yang menjadi kehendak, rencana dan tujuan-Nya dalam hidup saya. Saya masih menghasilkan buah hingga hari ini bagi Dia. Oleh karena itu pula, kematian bukan saja genapnya keselamatan yang Tuhan janjikan melalui penebusan-Nya yang saya percaya dan terima tetapi berakhirnya hidup saya di dunia ini adalah keuntungan besar karena saya menerima upah dan pahala kekal, suatu harta abadi di dimensi baru yang jauh lebih baik. Menerima keuntungan terbesar yang sudah saya nantikan sejak semula. Diam dan tinggal bersama² selama²nya dengan Tuhan Yesus yang sangat mengasihi saya dan saya kasihi. 

Betapa penghiburan dan pengharapan yang besar dari Tuhan. 
Dialah segala²nya bagi saya. Tiada takut melangkah dimanapun, sampai kapanpun, menghadapi apapun, asalkan bersama² dengan Kristus. Bersama² Dia, saya memiliki jaminan tertinggi dan terutama dalam kehidupan sekarang dan kelak. 
Dan dalam keyakinan itu, selama Tuhan memberikan hidup bagi saya, saya akan tetap berbuah, berdampak dan menjadi saluran berkat-Nya bagi dunia yang sedang putus asa ini. 

Terpujilah nama Tuhan Yesus sampai selama²nya…

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata