Skip to main content

PERENUNGAN: DEKAT KERAJAAN ALLAH VS MASUK KERAJAAN ALLAH


Oleh Peter B, MA


Markus 12:32-34 (TB)
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."  
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Dengan menangkap maksud Yesus, seorang ahli taurat mendapat pengakuan dari Yesus. "Engkau TIDAK JAUH dari Kerajaan Allah"
Maksudnya, pengertiannya telah berada di jalur yang benar. Sudah membawanya semakin dekat pada Tuhan. Telah membuatnya satu pandangan dan pemikiran dengan Tuhan. Ini berbeda dengan ahli² taurat lainnya, yang sekalipun hafal dan paham hukum² agama, meleset menangkap dan memahami yang Tuhan maksudkan. 

Tetapi, meskipun telah menangkap maksud Tuhan, ia hanya masih DEKAT dengan Kerajaan Allah. Belum masuk ke dalamnya. 

Bagaimana supaya ia benar² masuk dan diam dalam Kerajaan  Sorga itu? 

Di bagian manakah diri Anda berada hari ini? Seperti ahli taurat yang hanya dekat Kerajaan Allah atau benar² pewaris Kerajaan Allah itu? Tahukah Anda bedanya? 

Kiranya menjadi perenungan bagi kita semua?

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar