Skip to main content

WAKTU TUHAN UNTUK MENCARI, MELEKATKAN HATI PADA TUHAN DAN TAMPIL SEBAGAI ANAK-ANAK YANG TERANG DITENGAH KEGELAPAN DUNIA

Oleh Peter B


Seperti yang sudah saya sampaikan berhari² lalu, Corona menyingkapkan segala topeng, kedok, spirit yang ada pada diri manusia, meruntuhkan setiap kebanggaan dan kesombongan umat manusia di muka bumi ini. Menunjukkan betapa rapuh dan lemahnya mereka. Betapa mereka terancam bencana oleh suatu makhluk yang kecil saja dan sudah tidak berdaya. 

Akan ingatkah manusia pada Tuhan? Akankah Tuhan menjadi jalan keluar dan pengharapan mereka menghadapi keadaan² yang mengancam secara global ini? 
Mereka yang merasa berdiri teguh dan kuat di atas kaki dan kemampuan mereka sendiri dan "melupakan" Tuhan, akan tersadar bahwa tempat mereka berpijak tidak dapat diandalkan. Semuanya akan yang tidak dibangun di atas dasar yang teguh yaitu Tuhan, akan mengalami kegoncangan. Mereka akan bergoyang, goncang dan  bisa runtuh dalam sekejap mata. 

Tapi kita yang menyerahkan hidup pada Tuhan, tidak perlu takut dan kuatir. Bukankah ini juga merupakan ujian dan praktek langsung dari apa yang kita sebut sebagai iman percaya kita pada Tuhan?

Perhatikanlah
Yang belum percaya digoncang. Yang percaya pun digoncang. Yang kaya maupun miskin digoncang. Yang super power atau negara miskin digoncang. Ekonomi digoncang, rencana² pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus dikoreksi. Entertainment mulai sepi, pesta² mulai ditinggalkan. Acara² konser, pertunjukan dengan massa dan pertandingan² olahraga harus dihentikan. Yang hidup sehat diuji, yang hidup sembarangan dan tidak disiplin dalam menjaga kesehatan diingatkan. Negara² maju dan tangguh diuji kapasitasnya. Negara² berkembang dan asal²an harus mengevaluasi diri. Ibadah² mulai surut dan tempat² ibadah mulai sepi… 

Semua yang dapat digoncang akan digoncangkan. Supaya semua merenung dan berpikir akan hidup manusia di muka bumi, nasib bangsa mereka, menyediakan waktu untuk keluarga, mengambil waktu merenung dan introspeksi diri daripada sibuk terus mengejar uang, kesenangan dan kenyamanan hidup seolah² hidup mereka akan selama²nya dan semakin baik karena kekuatan tangan mereka di bumi ini. 

Inilah waktu mencari Tuhan dan melekatkan hati pada-NYA. Untuk membuktikan dan memastikan apakah Dia jawaban kita atau tidak sama sekali. 
Inilah waktunya tampil sebagai anak²  terang di tengah² kegelapan dunia….

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar