Skip to main content

MENDESAK DIRI MEMUJI TUHAN YANG SELALU MENGASIHI

Oleh Peter B,  MA


Psalms 103:1 (KJV)  Bless the LORD, O my soul: and all that is within me, bless his holy name. 

(Pujilah TUHAN hai jiwaku, dan segala yang ada di dalam diriku, pujilah nama-Nya nama-Nya yang kudus) 

Fakta bahwa Daud mengingatkan dan memerintahkan jiwanya sendiri  memuji nama Tuhan adalah sesuatu yang unik dan sebenarnya jarang kita lakukan. 

Kita suka mengingatkan orang, sering menyuruh dan memberi perintah kepada orang lain. 
Tetapi kepada diri sendiri? Seberapa banyak? Seberapa sering? 

Kepada dirinya sendiri, manusia sering memotivasi diri. Supaya sukses. Supaya kuat. Supaya kerja keras. Tidak menyerah atau putus asa. Menjadi peraih prestasi dan target² kehidupan. 
Seberapa banyak yang memotivasi diri untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan? Yang mendesak dan menuntut diri untuk mengingat cinta Tuhan, terhubung dengan Dia, mengucap syukur dan menyembah kepada-Nya? Ya, berapa banyak? 

Jawabannya. tidak banyak

Orang termotivasi akan hal² dunia. Jarang berminat dengan hal² rohani yang berhubungan dengan Tuhan. Orang sering mencari Tuhan untuk mendapat sesuatu dari Dia bagi hidupnya. Sedikit sekali yang datang kepada Tuhan untuk menyembah dengan hati tulus dan semata rindu memberikan kemuliaan kepada Dia, mengagumi Dia dan sifat²Nya. 

Daud berbeda. Ia mencari Tuhan dengan alasan yang berbeda dengan kebanyakan orang padà umumnya. Ia ingin benar² keberadaannya mengingat Tuhan, kebaikan-Nya, kemurahan-Nya, sifat²Nya sehingga Daud dapat menyembah lebih lagi. Dia sungguh penyembah sejati.

Hari ini bisa jadi diri kitalah yang perlu terus diingatkan untuk memuliakan Tuhan. Di tengah² krisis dan keadaan yang sukar, tekanan hidup makin besar dengan berita kematian yang banyak, terdengar setiap hari di sekitar kita -hati kita dapat segera menjadi suram dan murung. 
Tetapi penyembah² sejati selalu memiliki alasan untuk memuji² Tuhan. Mereka bahkan "mendesak" dan "memerintahkan" pada diri mereka sendiri untuk mengingat, mengagumi dan menyembah kepada Tuhan oleh karena Dia Allah yang agung dan dahsyat. Dan memandang demikianlah Tuhan yang Daud sembah, yang juga kita akui kira sembah hari ini. 

Dalam segala keadaan, lebih² dalam keadaan yang sukar, betapa penting dan perlunya kita meninggikan Tuhan karena Dia masih Allah yang setia, memegang kendali atas segala sesuatu dan yang pasti akan berbuat baik kepada umat-Nya. 

Mereka yang tidak mendesak dirinya memuji dan memuliakan Tuhan, akan berakhir dalam kekeringan dan kekecewaan rohani. Semakin pahit dan tertekan melihat berbagai kondisi dirinya dan dunia dimana ia berada. 

Sebaliknya, mereka yang mendisiplin dirinya mengingat Tuhan, sifat²Nya dan kebaikan-Nya akan sekali lagi bahkan terus menerus melihat kebaikan dan pertolongan Tuhan. Jiwanya disegarkan dan dikuatkan kembali. Sepanjang hidupnya, kebajikan mengikuti dirinya. Hidupnya berbahagia dan selalu penuh dengan sukacita sebab ketenteraman dan kedamaian yang dari Tuhan ada bersamanya saat Tuhan dekat dengannya. 

Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. 
TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. 

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; 
apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia,  dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, 
bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata