Skip to main content

ORANG YANG BERKENAN DI HATI TUHAN ITU DINILAI DARI HATINYA

Oleh : Peter B


Saya rindu bagikan secara singkat dua bagian ayat berikut ini : 

1 Samuel 13:13-14 (TB)
13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. 
14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

1 Samuel 16:7 (TB)
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Tuhan mengatakan melalui Samuel bahwa Ia akan mencari pengganti Saul. Seorang yang berkenan di hati-Nya. 

Siapakah orang ini? 
Apakah ia seorang yang saleh, rajin ibadah, berbuat baik, bertampang pemimpin, tinggi besar dan gagah badannya seperti Saul, atau orang yang dermawan, suka beramal dan berbagi rezeki dengan orang lain, atau orang yang terlihat dan tampak baik di mata orang banyak???? 

Kita sudah tahu siapa orang itu. Namanya Daud. Seorang pemuda yang bahkan tidak diperhitungkan oleh keluarganya dan ayahnya. Yang bahkan oleh Samuel sendiri, jika waktu itu Daud ada di hadapannya, anak muda itu pun tidak akan diduganya akan dipilih Tuhan menjadi raja! 

Lalu mengapa Daud? 

Tuhan menegur Samuel ketika menilai orang BERDASARKAN PENAMPAKAN LUARNYA. Jika Samuel berpedoman pada itu, ia tidak akan menemukan orang pilihan Tuhan.  Bahkan ia akan menolak petunjuk dan penetapan Tuhan karena ia berpendapat orang itu tidak memenuhi syaratnya, bukan kriteria Tuhan. Ia akan keluar dari kehendak Tuhan. 

Tuhan menilai Daud bukan dari apa yang tampak dari luar atau yang dilihat manusia. Tuhan menilai Daud dari HATINYA… 

Orang yang disebut Tuhan sebagai ORANG YANG BERKENAN DI HATI TUHAN itu ternyata ORANG YANG DILIHAT DAN DIUKUR DARI HATINYA. 

Hati berbicara sikap batin dan motif² dalamnya sebagaimana yang tampak di hadapan Tuhan. Itulah yang dilihat, diamat²i, dinilai, dicari dan dihakimi Tuhan untuk kemudian ditetapkan Tuhan sebagai BERKENAN atau TIDAK di hadapan-Nya.. 

Perhatikanlah. Hati seseorang adalah yang terutama di hadapan Tuhan. Bukan penampakan atau penampilan lahiriah. Bukan karena tindakan² dan perbuatan² baik dan hebat di hadapan orang. Bukan yang tampak dan dinilai manusia, yang dinilai Tuhan. Yang tidak tampaklah yang Tuhan nilai pertama². 

Jadi, kita berkenan atau tidak di hadapan Tuhan berawal dan berdasar KUALITAS YANG ADA DI HATI KITA. 

Itu sebabnya sangat penting memeriksa dan meneliti bagaimana hati kita di hadapan Tuhan. Semua kualitas "Berbahagialah mereka yang… " yang disebutkan Yesus dalam Khotbah-Nya di Bukit dalam Matius 5 merupakan kualitas hati seseorang di hadapan-Nya. 
Dan ini konsisten dengan seluruh ajaran Alkitab lainnya. 

Hanya orang² yang tidak mengerti ajaran Tuhan, yang dangkal rohani, dan yang kerap berpikir mengikuti pengertiannya sendiri, yang berkata bahwa motif dan hati tidak penting di hadapan Tuhan. Ia tidak sadar bahwa ia sedang menentang firman Tuhan dan menegakkan kebenarannya sendiri, yang pada dasarnya menentang Tuhan sendiri.

Sama seperti Tuhan menilai dan menguji hati dan batin (Mazmur 7:10; 17:3;  Amsal 17:3; 21:2; Yeremia 11:20; 12:3;  17:10), kitapun harus menilai dan menguji hati kita dan seberapa banyak hati mereka yang Tuhan tunjukkan kepada kita (sama seperti Petrus menghakimi Ananias dan Safira serta Simon mantan penyihir di Samaria).

Jika kita berpegang pada pandangan ini, tidak mustahil untuk kita, oleh kekuatan kasih karunia Tuhan, menjadi orang² yang boleh berkenan di hadapan-Nya seumur hidup kita. 

Salam Revival 
Tuhan Yesus Memberkati

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata