Skip to main content

RENUNGAN : SERUAN DOA SESUAI MAZMUR 4:2

Oleh Rut T. 


Jawablah aku, ya Allah, keadilanku, apabila aku berseru! Apabila aku dalam kesulitan Engkau memberikan penghiburan. Kasihanilah aku dan dengarlah permohonanku.
~ Mazmur 4:2 (KSKK)

Tuhan adalah pribadi yang senang kita andalkan. Dia menyukai kerendahan hati dan kejujuran serta ketulusan. 
Itulah yang Tuhan temukan dalam diri Daud yang menjadikan Tuhan sebagai "sumber kebenaran (keadilan)" dan yang membenarkan dirinya bukan karena jasa-jasa ataupun perbuatan Daud sendiri melainkan hanya oleh karena kasih karunia (belaskasihan-Nya).

Mengenal Allah dan siapa dirinya di hadapan Tuhan membuat Daud bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Dalam kesesakan hatinya -karena melihat banyaknya orang-orang yang lebih menyukai kepalsuan dan kebohongan (sehingga mengejar hal² yang tidak berguna/tidak benar dan mencintai hal² yang sia-sia) daripada mencari Tuhan- Daud berseru kepada Tuhan karena percaya bahwa Allah akan mendengarkan seruan doanya oleh karena kasih karunia Tuhan itu.

Apa yang Daud sedang doa dan mintakan kepada Tuhan??
Yaitu supaya Tuhan menyatakan kebenaran-Nya di dalam dirinya supaya orang-orang yang hidup dalam kejahatan itu berbalik kepada Tuhan. Motif dari doa² yang Daud naikkan adalah supaya setiap orang melihat kasih karunia Tuhan yang menjadikannya istimewa boleh dikenal oleh mereka. Artinya kebenaran itu harus memancar seperti terang supaya orang-orang yang melihat menjadi percaya dan mengenal kebenaran Tuhan itu sehingga mereka dapat mempersembahkan korban yaitu hidup yang benar dan menyenangkan hati Tuhan. 

Dan, ketika banyak orang berdoa meminta berkat dan kelimpahan kepada Tuhan, Daud justru sebaliknya menyatakan bahwa Tuhan saja sumber kebahagiaan dan penghiburan dalam hidupnya dengan berkata bahwa ia lebih bahagia daripada orang² yang limpah panenannya (kelimpahan berkat² jasmani) (Mazmur 4:8). Sehingga dalam keadaan apapun Daud tidak perlu takut sebab ia percaya bahwa meskipun ia seorang diri tetapi Tuhanlah yang membuat hidupnya aman dan tentram dalam pemeliharaan-Nya.

Renungkan, apa yang menjadi doa kita hari² ini??
Bukankah jika kita melihat dengan jujur kenyataannya banyak orang merasa benar dalam pandangannya sendiri (bukan dalam pandangan Tuhan) dan merasa telah berjasa sehingga layak meminta bahkan mengklaim apa saja demi memenuhi keinginan mereka yang egois dan serakah daripada merendahkan diri dan menundukkan diri dalam kebenaran yang murni.

Sebab itu sebagaimana Daud berdoa, kita perlu menangisi keadaan kita gereja-Nya dimana Tuhan sedang menanti-nantikan pertobatan dan perubahan kita supaya melalui kehidupan gereja-Nya banyak jiwa boleh disentuh oleh terang Tuhan dan mengenal kebenaran.

Berdoalah supaya Tuhan menumbuhkan cinta kasih kita (umat dan gereja-Nya) kepada-Nya lebih dalam dan semakin dalam lagi sehingga hasrat untuk berbuat dosa semakin kecil hingga pudar di dalam diri kita. Menjadikan Tuhan saja satu-satunya kebenaran dan sumber segala-galanya. Sebagai penguasa tunggal dalam kehidupan kita. Amin.

Tuhan Yesus memberkati perjuangan kita.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar