Skip to main content

SUPAYA MEREKA TAHU TUHAN YANG MELAKUKANNYA

Oleh : Peter B


Mazmur 109:27 (TB)
supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya TUHAN, yang telah melakukannya.

Banyak perbuatan besar dan pencapaian luar biasa yang dibuat manusia. Walaupun begitu, tetap ada batasnya. Kesemuanya masih dapat diukur dalam batas² kemampuan manusia. 
Bagi yang menyaksikan semua itu, banyak yang memuji diri dan menepuk dada. Bangga dan kagum akan betapa hebat manusia itu. Betapa besar kapasitas dan potensinya. Itu kemudian menjadi kebablasan saat manusia merasa mampu mengatasi semua tantangan dan halangan. Tak sedikit yang menjadi besar kepala, tinggi hati, karena merasa sanggup mulai melupakan Yang Mahakuasa, tak lagi merasa memerlukan Tuhan. 

Itu menjadi sedikit berbeda di tahun 2020. Wabah yang ditimbulkan virus melanda dunia. Manusia tak kuasa menolak kematian yang menyertainya. Menghadapi makhluk kecil tak kasat mata itu, bangsa² tersandung, milyaran manusia merana, pemimpin² besar bagai orang² tak berpengalaman dan tolol. 

Tangan siapakah yang mengadakan semua ini? 

Jika ini tangan manusia, mengapa mereka tak sanggup menghentikannya? 
Jika ini keteledoran manusia, betapa ceroboh dan bodohnya manusia sehingga dalam segala kehebatan dan keperkasaannya tak mampu menjaga diri mereka sendiri dari bahaya yang mengerikan semacam ini? 

Berbulan-bulan setelah kabar penyakit yang tak ada obatnya ini tersebar dari China, tidakkah seharusnya manusia sadar bahwa ada kuasa yang jauh lebih besar daripada mereka?

Tidakkah setiap orang seharusnya tahu bahwa TANGAN TUHAN yang melakukannya?

Mengetahui ada kekuatan mahadahsyat yang dapat bertindak melampaui segala kekuatan manusia, Daud memilih berlindung pada TUHAN dalam takut akan Dia. 

Seru doanya : 

Tolonglah aku, ya TUHAN, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu,
supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya TUHAN, yang telah melakukannya.
Mazmur 109:26-27 (TB)

Kepada Yahweh saja ia meminta pertolongan. Kepada Sang Jehovah, ia mohon keselamatan. Kepada Allah Israel, ia mengharap pembelaan. Kepada Tuhannya, ia menanti-nantikan perbuatan-perbuatan ajaib. 

Hidup kita dapat menjadi kesaksian yang luar biasa bagi Tuhan. Ketika kita berjalan bersama dengan Tuhan yang sanggup melakukan perkara² besar yang tak terjangkau kemampuan manusiawi.
Itu yang telah dilakukan hamba² Tuhan di segala zaman (lihat Keluaran 4:20). Itu pula yang dilakukan gereja mula² yang menjungkirbalikkan dunia, mengubah wajah dunia melalui pesan Injil dan kehidupan murid² Kristus (lihat Kisah Rasul 17:6).

Kerajaan² manusia silih berganti bangkit dan runtuh tapi Kerajaan Allah masih berdiri hingga kini bahkan hingga kesudahan alam. Yesus sendiri berjanji gereja Tuhan tidak akan dikuasai alam maut sekalipun dan Ia berjanji menyertai kita dengan kuasa di atas segala kuasa yang ada pada-Nya hingga akhir segala zaman.

Maukah Anda menjadi salah satu dari orang² yang menyatakan kepada dunia sampai mereka akhirnya tersadar, mata mereka celik  dan mengakui, "Sungguh, tangan TUHAN saja yang melakukannya!"

Salam revival
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan!

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar