Skip to main content

MEMURNIKAN MOTIF HATI DIBALIK PENCARIAN AKAN KEHENDAK SERTA RENCANA TUHAN DALAM HIDUP KITA

Oleh Peter B, MA


Apakah kita sedemikian erat dipersatukan dengan gagasan doa Yesus Kristus -- “Jadilah kehendak-Mu” (Matius 6:10) -- sehingga kita menangkap rahasia Allah? Apa yang membuat Allah sangat berharga bagi kita bukanlah berkat-berkat-Nya yang besar, melainkan hal-hal kecil yang kita alami, yang menunjukkan keakraban-Nya yang ajaib dengan kita -- Dia mengetahui setiap rincian dari kehidupan kita masing-masing.

- Oswald Chambers

Kutipan Oswald Chambers di atas menguak suatu rahasia yang besar tentang bagaimana mengetahui kehendak Tuhan. 

Saya ingin menggarisbawahi perkataan Chambers di atas bahwa untuk mengenal kehendak Tuhan khususnya dalam hidup kita, kita harus menyatu lebih dulu dengan gagasan/pemikiran "Jadilah kehendak-Mu (di bumi seperti yang di sorga)" sebagaimana yang diajarkan Yesus dalam Doa Bapa Kami.

Saya mengamini akan hal ini. 
Ada banyak orang Kristen yang ingin mengetahui kehendak Tuhan, mengenal rencana Tuhan bagi hidupnya, juga ingin memperoleh penyingkapan akan rahasia²Nya tentang segala sesuatu yang terjadi. 
Masalahnya, berapa banyak yang merindukan, menginginkan, mengharapkan, mendoakan dan menyerahkan diri supaya kehendak Tuhan itu terjadi dalam hidupnya? 

Untuk apa kita tahu kehendak Tuhan dan mengapa Tuhan harus berkewajiban menyampaikan rahasia²Nya kepada orang² yang hanya ingin tahu dan mengumpulkan informasi semata? Tidakkah kehendak, rencana dan rahasia Tuhan itu terlalu berharga seperti emas dan permata yang tidak layak dilemparkan kepada anjing dan babi? 

Apa pula urusan orang² yang tidak peduli dan hanya ingin tahu rencana dan rahasia Tuhan untuk sekedar mempertimbangkan lalu semaunya sendiri memutuskan apakah ia mau mengikuti, taat dan melakukan kehendak Allah itu atau tidak? 

Akankah Tuhan menyingkapkan pikiran dan isi hatinya untuk orang² yang sebenarnya tidak peduli akan isi hati-Nya itu dan hanya sekedar mencari informasi untuk keuntungan dan kepentingan sendiri seperti halnya orang yang bertanya kepada para dukun/paranormal, yang memanfaatkan dan dimanfaatkan roh² jahat itu? 

Mari merenungkan ini semua… 
Kita seringkali luput, gagal, tak mampu menangkap isi hati Tuhan sebab kemungkinan besar kita tidak benar² peduli akan kehendak-Nya, tidak benar² siap melakukannya, hanya sekedar ingin tahu dan mencari² kesalahan, berbantah atau mendebatnya saja. 

Saya percaya, jika seseorang tulus mau hidup bagi Tuhan, cukup rendah hati untuk mengakui kelemahan dan ketidakmampuannya berjalan dengan kekuatannya sendiri, Tuhan akan menuntun dan menunjukkan dengan jelas dan makin jelas akan apa yang menjadi kehendak-Nya bagi orang itu. Ia akan berbicara kepada orang itu. Melalui berbagai macam cara. Dan orang itupun tahu bahwa Tuhan telah berbicara kepada dia. Orang yang mau membuka diri untuk berhubungan intim dan karib dengan Tuhan, untuk hidup melakukan kehendak-Nya, AKAN MEMPEROLEH PENYINGKAPAN AKAN KEHENDAK TUHAN. 

Mzm 25:14 (TL)
Rahasia Tuhan itu bagi orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya akan diberitahu kepadanya.

Mazmur 25:14 (FAYH) Persahabatan dengan Allah disediakan bagi orang-orang yang menghormati Dia. Hanya kepada mereka Ia memberitahukan rahasia janji-janji-Nya.

Mazmur 50:16
"Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: “Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,"

Amsal 28:5
"Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu."

Salam revival
Tuhan Yesus memberkati

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata