Skip to main content

MENJAGA KASIH MULA-MULA TETAP BERKOBAR DALAM HATI KITA

Oleh Didit I. 


Ada satu lagu pujian yang berjudul "First Love" dari Robert & Lea yang memberkati saya. Pujian yang menyingkapkan keindahan saat kita berjumpa pribadi dengan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai pribadi yang terutama, segala-galanya, tujuan dalam hidup kita. Dan kasih kepada Tuhan tersebut seharusnya membuat hati kita bergejolak makin rindu untuk mengenal pribadi dan menyelami maksud hatiNya dalam hidup kita sehingga perjumpaan pribadi dengan Tuhan tersebut bukan sekedar hanya peristiwa kenangan di masa lalu tetapi kesaksian hidup yang sedang dan akan terus kita alami bersama Tuhan secara pribadi. 

Bagaimana menjaga kasih mula² agar tetap berkobar dalam hati kita? pertanyaan ini dulu pernah terlintas dalam pikiran saya kemudian malamnya Tuhan membawa saya dalam penglihatan dimana saya melihat lampu teplok dimana beberapa bagian lampu tersebut belum terpasang seperti wadah minyak, sumbunya, kaca penutupnya. Lalu Tuhan berkata, "pasanglah lampu itu sehingga bisa dipakai" lalu saya segera mengambil dan memasang tiap bagian. Saat saya memegang sumbunya kemudian Tuhan berkata, "Apa yang kau rasakan? Basah atau kering?"  Kemudian saya memeriksa, mencium baunya seperti sumbu baru lalu menjawab "sumbunya kering Tuhan."  Dan Tuhan menjelaskan bahwa sumbu yang basah tersebut (disebabkan cairan yang bukan minyak tanah) telah meresap ke sebagian besar sumbunya sehingga sumbunya sulit menyerap minyak tanah dan tidak berfungsi menjadi alat penerangan yang baik. Lalu dalam proses memasang lampu teplok tersebut Tuhan meminta saya untuk mencium isi cairan dalam wadah minyak tersebut dan mencium cairan dalam wadah lampu minyak lainnya.  Dan terbukti ada wadah yang berisi air kotor, minyak tanah, air sabun, termasuk air bercampur dengan minyak. Hal ini menggambarkan ada berbagai macam yang tersimpan dalam hati, pikiran dan kehidupan kita yang berpotensi memadamkan api Tuhan atau menghalangi karya Roh Kudus dalam hidup kita. 

Tuhan menegaskan bahwa hanya sumbu yang kering dan minyak yang dapat menjadi sarana penerangan yang baik.

Sumbu yang kering menggambarkan kerelaan dan kerinduan kita 

Cairan dalam wadah minyak tersebut menggambarkan segala hal yang kita inginkan, rindukan, kehendaki, pikirkan.

Cairan selain minyak seperti air kotor, minyak tanah, air sabun, termasuk air bercampur dengan minyak menggambarkan harapan, kerinduan, kehendak yang tidak murni menginginkan Tuhan tetapi ingin mendapatkan kemudahan,  kenyamanan serta kenikmatan hidup di dunia yang mendukung egonya. 

Cara menjaga kasih mula² tetap berkobar dalam hati kita adalah menyediakan hati yang benar² tulus,  rela dan tekun mengerjakan kehendak Tuhan supaya karya Roh Kudus senantiasa bersinar dalam hidup kita, hidup yang diubah sesuai kehendak dan rencana Tuhan.

Hidup yang terbuka dengan kehendak serta rencana Tuhan akan menjadi bahan bakar untuk mengobarkan kasih mula² dalam hati kita. 

Tuhan memberkati.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar