Skip to main content

KETIDAKBERDAYAAN DAN BERGANTUNGNYA KITA KEPADA TUHAN

Oleh Peter B,  MA


Saya harus mengenal Yesus Kristus sebagai Juru Selamat saya pribadi sebelum ajaran-Nya mempunyai makna bagi saya dan tidak hanya berupa cita-cita luhur mulia yang hanya membawa  pada keputusasaan. Akan tetapi, bila saya dilahirkan kembali oleh Roh Allah, saya tahu bahwa Yesus Kristus tidak datang hanya untuk mengajar -- Dia datang untuk menjadikan saya seperti yang diajarkan-Nya.


Inilah asas atau prinsip pertama dalam Kerajaan Allah. Landasan yang mendasari kerajaan Yesus Kristus ialah kemiskinan, kepapaan, bukan kepemilikan; bukan membuat keputusan bagi Yesus, melainkan sadar akan kegagalan mutlak kita sehingga kita akhirnya hanya dapat datang dan mengatakan, “Tuhan, aku bahkan tidak dapat memulai melakukannya”.

Inilah pintu masuk menuju kerajaan Allah. Pengetahuan dan kesadaran akan kemiskinan kita sendiri, itulah yang membawa kita ke tempat yang tepat bagi Yesus Kristus dapat mengerjakan karya-Nya dengan penuh dalam diri kita.

~ Oswald Chambers


Catatan dari saya : 

Hanya dengan menyadari ketidakberdayaan kita mengubah diri sendiri, dan betapa bergantungnya kita kepada Tuhan untuk setiap jengkal perubahan dalam hidup kita, maka kerinduan kita untuk berkenan di hadapan Tuhan baru akan menemukan jalan menuju kenyataan. 
Setiap kita ingin berubah, jadi lebih baik dan makin serupa Kristus tetapi itu tidak bisa dilakukan dengan kekuatan sendiri. Kekuatan kita adalah kekuatan berseru² (seperti Bartimeus) dan terus mendesak (seperti perempuan Siro Fenisia yang ditolak Yesus). Berseru mengakui ketidakberdayaan kita dan perlunya kita memperoleh pertolongan Tuhan. Kitalab domba² lemah itu. Kita harus menjadi anak² kecil yang bergantung penuh dan percaya penuh pada orang tuanya yang akan menjaga, melindungi dan  menuntun dirinya tetap baik dan aman keadaannya. Hidup kita harus berserah penuh, tidak melawan atau berontak pada pengaturan dan penetapan Tuhan karena tak ada gunanya kita berjalan sendiri dengan keyakinan akan kekuatan kita. Baru dari situlah, karya Tuhan nyata mengubah dan terus memperbarui hidup kita hari demi hari. 

Tuhan memberkati kita semua…

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar