Skip to main content

MENGARAHKAN HATI, PIKIRAN DAN KEHIDUPAN SESUAI HIKMAT TUHAN

Oleh Didit I. 


Kita akan melanjutkan pembelajaran kita mengenai fungsi putaran di pengatur sumbu pada lampu teplok.

Tuhan membawa saya dalam ruangan yang penuh dengan lampu teplok dan di dekat rak kayu yang penuh dengan berbagai bentuk dan jenis kaca penutup pada lampu teplok tersebut terdapat meja lain dengan sebuah lampu teplok yang sedang menyala. Kemudian Tuhan mengarahkan perhatian saya untuk memperhatikan "pengatur sumbu" pada lampu teplok di atas meja tersebut. Yang menarik perhatian saya di bagian tengah pada pengatur sumbu terdapat tulisan "Amsal 14:8" yang memancarkan cahaya seperti kilauan emas murni.

Amsal 14:8 (TB)  
Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.

Lalu Tuhan menjelaskan bahwa pengatur sumbu tersebut menggambarkan batasan² dalam pikiran kita, dimana pikiran kita perlu dibatasi/diatur sesuai dengan hikmat Tuhan, bukan pengertian kita sendiri. Pikiran, hati dan hidup yang diarahkan untuk mencari, menyelidiki, menimbang segala sesuatu berdasarkan pengertian² akan prinsip² firman Tuhan, kehendak, proses, rencana dan tujuan Tuhan sehingga seluruh hidup kita dapat diarahkan pada tujuan Tuhan atau mengerjakan firman Tuhan, pimpinan Roh Kudus dengan tepat sesuai yang dikehendaki dan maksudkan Tuhan.

Hikmat Tuhan akan menuntun kita pada pengertian akan rahasia kehendakNya, rencanaNya, panggilanNya dalam hidup kita, manfaat hidup dalam kehendak/rencana Tuhan, dampak buruk dari kebiasaan hidup yang sembrono/sikap hati/pola pikir yang tidak didasarkan pada prinsip kebenaran yang sejati, memberikan solusi atas segala permasalahan dalam hidup kita sebagaimana fungsi pengatur sumbu yang baik pada lampu teplok. Sebaliknya, ketiadaan atau sedikit pengertian akan jalan² Tuhan dalam pikiran atau hidup kita akan membuat kita cenderung berpikiran sempit (penuh batasan² ketakutan, kekuatiran seperti pengatur sumbu yang berkarat sehingga tidak mudah diputar/diatur) atau pikiran yang terlalu bebas sehingga tidak ingin dibatasi oleh pengertian² akan kehendak Tuhan, prinsip² kebenaran, pimpinan Roh Kudus (menafsirkan ayat² firman Tuhan sesuai dengan keinginan, harapan, rencana pribadi yang egois dan duniawi seperti pengatur sumbu pada lampu teplok yang rusak - bisa diputar tapi sumbunya tidak bergerak). 

Hikmat Tuhan akan diberikan kepada orang² yang hati/pikirannya rindu mencari, mengerjakan kehendak serta rencanaNya demikianlah fungsi pengatur sumbu berkaitan dengan sumbu pada lampu teplok, yaitu membuka hati, pikiran dan hidup kita kepada perkara² sorgawi. 

Hikmat Tuhan akan menyadarkan kita arti hidup sebagai murid² Kristus di dunia, singkatnya waktu hidup kita di dunia, menyingkapkan rahasia maksud hati/pikiranNya melalui pesan² rohani, bencana alam, masalah, sakit penyakit, kesaksian Roh Kudus dll bahkan menyingkapkan rencana iblis yang tersembunyi serta menghindarkan langkah kita dari tipu daya iblis atau melepaskan diri kita dari cengkraman atau menggagalkan rencana iblis dalam hidup pribadi, keluarga, pelayanan, pekerjaan sekuler, gereja, kota, bangsa kita. 

Oleh karena itu yang perlu kita lakukan setiap hari adalah membuka diri kita untuk meminta pengertian, petunjuk, solusi dari Tuhan supaya pikiran, hati dan hidup kita senantiasa diubah menjadi sepikiran, sehati dengan Kristus.

Marilah kita senantiasa mengarahkan hati dan pikiran kita kepada hikmatNya sebagai panduan langkah hidup kita. 

Tuhan memberkati rekan² sekalian.

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata