Skip to main content

RENUNGAN : TINDAKAN IMAN DAN KEMAHAKUASAAN ALLAH


Oleh Peter B.

Allah kita Allah yang mahakuasa. Tiada yang mustahil bagi-Nya. Secara konsep ini tercantum, tersurat dan tersirat sepanjang kitab suci kita. Semua yang membaca, mendengar dan mengetahui ini pasti mengaminkannya. 
Namun, ironisnya, pengetahuan tentang kedahsyatan dan kemahakuasaan Tuhan ini terlihat masih jarang dibawa dalam ranah praktek hidup sehari². 
Jadi memang indah dan menghibur serta menguatkan kalau dikhotbahkan tapi seberapa banyak yang menghidupinya dan melangkah dalam iman kepada Allah yang mampu melakukan yang mustahil itu? 

Banyak yang masih mengandalkan uang, jabatan, kedudukan, koneksi, dan rasa aman lainnya. 
Termasuk mengandalkan figur pemimpin atau tokoh terkenal tertentu dan merasa aman apabila dia yang menjadi pemimpin atau pembimbing kita. 

Yang paling sering saya jumpai adalah minimnya keberanian anak² Tuhan melangkah lebih jauh mengenal dan hidup dalam tujuan dan panggilan hidup yang Tuhan tetapkan baginya. Percaya pada Allah yang mampu melakukan hal yang mustahil paling nyata dalam bentuk praktek hidup yang diserahkan ke dalam tangan Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya dan mengerjakan panggilan-Nya, bukan hidup seturut pemikiran dan keinginan kita sendiri sambil klaim² janji Tuhan yang akan menolong membuka jalan, melancarkan rezeki dan memberikan kemudahan hidup. Tentu saja dalam kasih karunia-Nya, Tuhan masih memberkati iman² kanak² ini namun betapa senang dan gembira-Nya jika Ia mendapati anak²Nya tidak sekedar menanti dan meminta berkat tapi menyerahkan hidupnya untuk menjadi saluran berkat bagi dunia ini! 
Bukankah itu yang sesuai dengan rencana Tuhan dan bukankah untuk menunaikan tugas itu Ia yang memiliki kuasa di bumi dan di sorga berjanji menyertai kita? 

Semoga jadi perenungan kita

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata