Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2019

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

SEKARANG AMBIL PALU ITU DAN HANCURKAN SEMUA POT !

Oleh : Didit I. Beberapa hari yang lalu saat saya sedang berdoa untuk Indonesia Tuhan memperlihatkan dan membawa roh saya masuk penglihatan tersebut. Terbentang kepulauan Indonesia yang sangat megah dan luas seperti kita melihat peta Indonesia dari atas. Lalu Tuhan membawa saya terbang ke atas tak lama di atas kepulauan Indonesia saya melihat pot-pot yang sangat besar/raksasa. Semua pot dalam keadaan melayang seperti tanaman gantung yang sangat besar di atas kepulauan Indonesia. Pot tersebut dari batu dengan ukiran berbagai bunga dan perpaduan warna yang indah. Lalu dalam keadaan melayang Tuhan membawa saya mendekati pot-pot raksasa tersebut dan saya melihat satu persatu pot-pot yang ada di sekitar saya. PERTUMBUHAN BENIH DI DALAM POT Dan saya melihat berbagai macam pertumbuhan benih korma: 1. Benih yang kering (tidak ada pertumbuhan); 2. Benih bertunas, tetapi tidak memiliki akar yang kuat; 3. Benih bertumbuh tetapi tidak memiliki buah dan akar yang kuat. Kondisi benih-benih yang ada

LAZARUS, ORANG KAYA DAN ABRAHAM

Oleh : Peter B, MA Bukan sekali saja saya mendengar khotbah dan membaca pernyataan ini : "Pilihlah menjadi Abraham, kaya di dunia dan kata di sorga". Juga, "Jadilah seperti Abraham, Ishak, Yakub, Salomo yang percaya Tuhan tapi juga merupakan orang-orang kaya selama di bumi". Yang terbaru yang saya tangkap adalah penyataan ini :   "Kita membaca ada orang kaya, ada Lazarus dalam kisah perumpamaan Yesus. Kenapa memilih di antara kedua orang itu, jika ada Abraham di kisah itu. Bukankah lebih baik memilih jadi Abraham. Kaya di dunia tapi juga masuk sorga?" Pernyataan tersebut rupanya disimpulkan dari perumpamaan Yesus dalam Lukas 16:19-31 (harap dibaca sendiri), yang secara khusus menyebutkan tiga sosok tersebut di ayat 23 : Orang kaya  itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham,  dan Lazarus    duduk di pangkuannya. Tanpa bermaksud menghakimi siapapun, kita patut bertanya

MURKA TUHAN BAGI YANG MENYIASATI HUKUM DAN AGAMA

Oleh : Peter B, MA 7 Kata Izebel, isterinya, kepadanya: "Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu." 8 Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot. 9 Dalam surat itu ditulisnya demikian: "Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat. 10 Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati." ~ 1 Raja-raja 21:7-10 (TB) Masa itu adalah rezim raja Ahab di Israel. Raja yang pendiam, lemah dan manja. Suatu kali sang raja, yang disebut Tuhan sebagai orang yang memperbudak diri untuk melakukan kejahatan di mata Tuhan ini,

MENGAPA HOAX MASIH BEGITU BERPENGARUH?

Oleh : Peter B, MA Hoax atau berita bohong hampir menjadi satu kata yang kita dengar setiap hari. Inilah zamannya hoax. Kata hoax sendiri meruoakan suatu kata yang dahulu jarang dipakai bahkan banyak yang belum mengetahui sebelumnya. Tapi kini menjadi salah satu kata paling dikenal dan populer di seluruh belahan dunia. Ya, dunia sedang dirundung hoax. Di berbagai negara, hoax juga menjadi salah satu kunci untuk memenangkan perebutan kekuasaan politik. Melalui hoax, seluruh bangsa diaduk-aduk pikiran maupun perasaannya. Dipengaruhi begitu rupa sehingga sukar membedakan mana yang jujur dan yang bohong, yang asli dengan yang palsu, yang senyatanya terjadi atau sekedar rekaan, asumsi dan opini belaka. Jelas hoax sangat berpengaruh di era sekarang ini. Informasi yang dapat diakses secara meluas dengan begitu cepat, yang seharusnya membuat orang lebih melek keadaan sekitarnya kini justru dikacaukan dengan produksi informasi-informasi palsu oleh oknum-oknum dengan tujuan tertentu untuk membin

BERTUMBUH DEWASA DI DALAM KRISTUS

Oleh : Ruth Yanti Tampinongkol Setiap kali liburan lebaran saya selalu meluangkan waktu pulang ke kota Solo untuk berkumpul dan merayakannya bersama dengan keluarga. Saya berdoa kepada Tuhan supaya Dia berkenan memberikan berkat-berkat rohani selama saya berada di tengah-tengah keluarga yang belum percaya. Tahun ini saya pulang lebih awal daripada semua saudara lainnya. Disana saya bertemu dengan salah seorang keponakan laki-laki yang berusia sekitar 7 tahun. Saya kurang begitu dekat/akrab karena jarang sekali bertemu. Tetapi ada satu hari dimana itu menjadi momen untuk kami saling mengenal. Dimulai pada sore hari ketika saya sedang membuat kue kering bersama dengan kakak ipar (ibu dari anak tersebut) di dapur untuk mengisi waktu luang menunggu saudara lain yang belum tiba. Saya melihat anak ini datang ke dapur untuk membantu ibunya. Bagi saya ini sesuatu yang langka karena dari kesepuluh keponakan (dan satu cucu keponakan) baik laki-laki dan perempuan jarang sekali melihat pemandangan

FENOMENA @PASTORINSTYLE

Oleh : Peter B, MA Sekitar satu atau dua bulan yang lalu (dan masih hingga saat artikel ini ditulis), jagad dunia maya Kristen dibuat heboh oleh akun instagram @pastorinstyle. Apa sebab? Oleh karena akun yang tidak jelas identitas aslinya ini dan yang relatif baru muncul memuat foto-foto dari pendeta-pendeta atau gembala-gembala sidang ternama di negeri ini (foto-foto yang sebenarnya juga berasal dari akun instagram pendeta-pendeta itu sendiri) yang disandingkan dengan informasi seputar produk fashion yang mereka kenakan, yang tentu saja merupakan benda-benda bermerek terkenal dengan harga yang bisa dibilang cukup tinggi diukur menurut ukuran masyarakat banyak pada umumnya. Produk-produk yang dipakai pendeta-pendeta tersebut tidak dipakai sebagian besar orang-orang Indonesia pada umumnya. Merchandise dengan brand terkenal itu hanya sering dikenakan oleh orang-orang kaya atau superkaya, yang memang menyukai gaya hidup glamour dan mewah. Tujuan memuat itu kira-kira untuk menyindir gaya d