Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2019

KRISTUS TETAP SATU-SATUNYA PENGHARAPAN MANUSIA

(Renungan Natal 2019) Oleh : Peter B, MA Merenungkan kedatangan Yesus ke dunia pada Natal pertama, sudah pasti semestinya kita terpesona dengan keagungan rencana Tuhan. Ketika sang bayi menghirup udara bumi pertama kalinya di sebuah tempat yang diduga kandang ternak, banyak yang mengatakan itu adalah salah satu masa paling kelam dalam sejarah dunia ini.  Saat itu adalah pemerintahan Kaisar pertama Romawi, Augustus, yang memang baru saja meresmikan sistem kekaisaran atas apa yang sebelumnya adalah Republik Romawi. Dan dimulailah rentang waktu hingga hampir 500 tahun kemudian sampai pemerintahan adidaya di zamannya itu runtuh. Suatu kekaisaran yang dianggap paling besar yang pernah didirikan dan dijalankan manusia -tetapi juga dianggap paling brutal, paling fasik dan paling bejat yang pernah ada. Sudah menjadi catatan sejarah yang sulit dibantah, bagaimana berbagai kegilaan dan kebobrokan telah dilakukan oleh setiap Kaisar yang pernah memerintah Romawi.  Dan tidak perlu jauh-jauh

SUKACITA DI HARI NATAL.....

Oleh Peter B.  Jika sukacita Natal sejati dari Tuhan tidak menembus relung hati kita terdalam, Natal itu tak akan pernah kita temukan dalam apapun lainnya. Entah itu ada pohon Natal yang indah, merdunya lagu-lagu Natal, kemeriahan suasana ibadah atau sesyahdu²nya nyanyian Malam Kudus di tengah pendaran ribuan nyala lilin sekalipun. Natal nyata di hati kita saat Yesus menjadi RAJA YANG KEPADANYA KITA MEMBERIKAN TEMPAT UNTUK BERTAHTA DI HIDUP KITA…

MAKNA NATAL BAGI MURID-MURID KRISTUS

Oleh Peter B Natal tanpa kesadaran bahwa Tuhan telah datang dan menjadikan diri-Nya dekat dengan kita supaya bisa menjangkau kita dan kita jangkau dengan sekedar berkata "Ya" akan keilahian-Nya, sesungguhnya Natal yang  hampa, semu dan hura-hura semata…

DALAM SUASANA PERAYAAN NATAL

Oleh Peter B.  Dalam suasana perayaan Natal ini, tak boleh kita lupa bahwa di balik gegap gempita, euphoria dan semarak perayaan-perayaan Natal kita, sudahkah kita menyadari, memahami dan menjiwai makna Natal dalam hidup kita. Sebab jika tidak, kita hanya akan sekedar terjebah dalam rutinitas ritual semu tanpa makna yang tak jauh berbeda dengan perayaan-perayaan lain di muka bumi ini. Natal menjadi bermakna karena kita memperoleh pembelajaran dan pengertian lebih dalam akan Tuhan dan jalan²Nya.

HIKMAT DAN KUTIPAN

Banyak mungkin yang bertanya² mengapa ada orang yang jauh lebih rohani daripada dirinya. Tetapi sesungguhnya Tuhan tidak pernah membedakan orang. Kasih karunia-Nya diberikan sama rata kepada setiap orang. Yesus mengasihi Petrus sama seperti mengasihi Yudas Iskariot. Masalahnya ada pada hati mereka dan…. kerinduan mereka untuk mengenal Tuhan dan mencapai tingkatan² hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan. Seberapa tinggi level rohani kita, Tuhan tidak pernah membatasinya. Kitalah yang membatasi dengan besar kecilnya kerinduan kita mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam hubungan dengan Tuhan. Jika Anda hanya ingin biasa², kerohanian Anda akan biasa². Jika anda membatasinya untuk hanya di level bapa rohani Anda, di situlah tingkatan Anda. Jika Anda ingin seperti Kristus, Tuhan berkuasa membawa Anda terus naik hingga makin serupa dengan Dia. Batas Anda seharusnya adalah Kristus. Bukan apapun yang di bawah itu. ~ Peter B, MA

HIKMAT DAN KUTIPAN

Mungkinkah Anda yang merasa tidak puas dan sering kecewa pada Tuhan di hidup kita masih mengharapkan Tuhan yang sama akan memberkati hidup Anda? Mustahil. Dan jika demikian, seberapapun Anda mengusahakan hidup Anda penuh dengan kebaikan dan hal² yang baik, selama Anda bersikap menentang Sang Sumber Segala Berkat itu, Anda tetap hidup dengan kekuatan Anda sendiri. Anda jauh dari kasih karunia-Nya. Anda di bawah kutuk daripada di bawah kelimpahan berkat. ~ Peter B, MA

HIKMAT DAN KUTIPAN

Semua orang tahu bahwa hidup itu pilihan. Masalahnya apakah pilihan yang kita ambil adalah pilihan terbaik? Akankah pilihan itu membawa kita pada hidup terbaik yang bisa kita jalani? Banyak yang berpikir dengan menjadi sukses seperti yang didambakan orang² di dunia ini pada umumnya, yakni menjadi kaya, terkenal, terhormat, hidup nyaman dan mewah, menikmati kualitas terbaik dari apa yang ada di dunia ini merupakan pilihan cita² hidup terbaik. Benarkah demikian? Yesus Kristus sepertinya tidak memiliki semuanya itu dalam hidupnya, tetapi milyaran orang mengaku percaya dan mengikuti teladan-Nya. Klaim yang perlu diuji kejujurannya. Sebab mengikuti teladan hidup Yesus adalah MEMILIH UNTUK HIDUP SEPERTI YANG DIPILIHKAN DAN DIKEHENDAKI ALLAH BAPA. Sudahkah hidup kita sedemikian? ~ Peter B, MA.

HIKMAT DAN KUTIPAN

Kehidupan rohani kita dengan Tuhan dibangun dalam hubungan yang benar dengan Tuhan. Seperti domba yang mengikuti gembalanya. Seperti anak yang dengar²an perintah dan nasihat orang tuanya. Seperti ranting anggur yang menempel di pokoknya. Seperti prajurit yang mematuhi komandannya. Seperti hamba yang bekerja keras sesuai tugas yang diberikan kepadanya. Seperti kekasih yang selalu rindu bertemu dan diam bersama². Itu semua dibangun setiap hari dimulai dari interaksi diri kita yang terdalam. Dari batin dan roh kita, dari pikiran kita, perasaan kita, kehendak kita, percakapan kita, komunikasi kita hingga seluruh cara hidup kita setiap hari. Keseluruhan keberadaan dan gerak gerik kita setiap hari mencerminkan spiritualitas kita, menunjukkan apakah kita memiliki hubungan dengan Tuhan dan seberapa mendalam hubungan itu. Itu jauh melampaui sekedar kehadiran dan keaktifan kita di gereja maupun pelayanan (Roma 12:1-21) ~ Peter B, MA.

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HATI YANG BELUM PERCAYA DAN DISELAMATKAN (PERUMPAMAAN TANAH PINGGIR JALAN bagian 4)

Oleh : Peter B, MA. Mari menyimak hal selanjutnya yang Yesus katakan mengenai tanah di pinggir jalan yang adalah gambaran dari salah satu respon hati manusia terhadap firman Tuhan. Injil Lukas mencatat perkataan Yesus yang tidak dituliskan dalam Injil Matius dan Markus terkait perumpamaan mengenai penabur ini. Lukas 8:12 (TB) Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Kebenaran lain yang dinyatakan Yesus mengenai hati manusia yang diibaratkan seperti tanah pinggir jalan adalah bahwa orang tersebut ternyata digolongkan oleh Yesus sebagai ORANG YANG BELUM PERCAYA DAN BELUM DISELAMATKAN. Yang dimaksud adalah bahwa ia belum memiliki iman kepada Tuhan dan karena iman yang sungguh merupakan persyaratan menerima keselamatan dalam Tuhan, maka ia termasuk orang yang belum beroleh keselamatan atau rohmya belum memiliki jaminan mendapat hidup kekal se

HIKMAT DAN KUTIPAN

Dari segi kecerdikan, sebenarnya iblis tidak perlu diragukan lagi. Ia dengan berani memutuskan melawan Allah. Dia mencari binatang yang saling cerdik sebagai personifikasinya. Yesus pun mengakui kecerdikan ular saat Ia berkata bahwa sebagai murid²Nya kita harus tulus seperti merpati tetapi cerdik seperti ular. Jelas sekali dalam kecerdasannya, iblis melampaui manusia. Ia menguasai semua bidang kehidupan manusia dan bisa menginspirasi manusia untuk menghasilkan karya besar, yang selalu bertujuan pada akhirnya memuliakan apapun yang lain kecuali Tuhan. Dan bukan sesuatu yang mengejutkan apabila ia pun pandai dan mengetahui banyak tentang ILMU THEOLOGIA. Jangankan menguasai ilmu tentang Allah, ia bisa menyamar dan menyatakan diri sebagai malaikat terang atau mengaku sebagai Tuhan sendiri sehingga menuntut penyembahan dari manusia. Dan tak peduli seberapapun dia mampu memahami pengetahuan tentang Tuhan, dia tetap merupakan makhluk yang tak pernah datang untuk tunduk menyembah dan memuliaka

HIKMAT DAN KUTIPAN

Ketika Kristus memiliki kita, suatu damai sejahtera dan sukacita yang tak pernah kita rasakan masuk di dalam kita. Hati kita menjadi tenang dan tenteram karena Tuhan mengasihi dan menyertai kita. Dalam keadaan itu, kita telah menemukan kepuasan sejati dalam hidup. Tapi itu baru satu sisi. Kita baru merasakan dikasihi. Kebahagiaan yang lebih besar lagi bukan sekedar dikasihi tetapi juga dalam hal mengasihi. Dikasihi dan mengasihi, saling mengasihi adalah kegembiraan yang besar dalam hidup manusia. Tetapi kebahagiaan TERTINGGI terbit dari hati yang dikasihi Tuhan dan dimampukan mengasihi Tuhan. Kasih mengasihi dengan Tuhan adalah tujuan puncak penciptaan manusia dan yang dicari Allah saat menciptakan kita. Kita tidak puas dengan sekedar menerima dari Tuhan. Natur setiap ciptaan Tuhan itu, termasuk diri kita, adalah memberi. Saat kita dikasihi dan diberkati lalu kita merespon Tuhan dengan ucapan syukur, pujian, penyembahan dan persembahan hidup ITULAH SUKACITA DAN KEBAHAGIAAN TRRBESAR YAN

HATI YANG TERBUKA LEBAR BAGI PENGARUH KUASA KEGELAPAN (PERUMPAMAAN TANAH PINGGIR JALAN bagian 3)

Oleh : Peter B, MA. Aspek selanjutnya mengenai Tanah Pinggir Jalan adalah kenyataan bahwa setelah benih ditaburkan di sana, ada yang diumpamakan Yesus sebagai burung-burung di udara yang datang mengambil benih-benih yang ditaburkan itu : Markus 4:4 (TB) Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Lukas 8:5 (TB) "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Yesus kemudian menjelaskan bahwa burung-burung itu adalah gambaran dari iblis yang memastikan benih-benih firman tersebut tidak pernah tertanam ke dalam tanah. Matius 13:19 (TB) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu;  itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Markus 4:15 (TB) Orang-oran

HIKMAT DAN KUTIPAN

Di negara dengan budaya agama yang sangat kental, semua orang bisa merasa dirinya sudah baik dan saleh setelah melakukan satu, dua, tiga amalan ibadh sesuai agama mereka. Yang aktif dalam berbagai kegiatan gereja dan pelayanan berani menepuk dada bahwa dirinya adalah anak Tuhan yang dikasihi dan layak di hadapan Tuhan. Namun, apabila kita tidak pernah memeriksa dan menguji diri di hadapan Tuhan dan sekalipun kita menguji diri kita tetapi tidak tahu standar² Tuhan atau tidak jujur dalam menilai diri, semuanya sia². Orang bisa tersesat dengan mengukur dirinya sendiri sudah layak sesuai pandangan dan penilaiannya sendiri. Itulah sebabnya tidak ada tanda yang lebih utama untuk menilai diri kita maupun orang² beragama di sekeliling kita selain PERUBAHAN POLA PIKIR DAN GAYA HIDUPNYA. Adakah yang makin hari makin mencerminkan sifat² ilahi, pribadi Kristus dan buah Roh yang adalah hasil dari melangkah mengikuti pimpinan Roh yang adalah kehendak Tuhan itu? Setiap orang benar di pandangannya sen

HIKMAT DAN KUTIPAN

PERSPEKTIF PROFETIK: DUA JENIS KEKRISTENAN DI INDONESIA

Oleh Didit I.  (Cuplikan diskusi di group diskusi dan pemuridan Worship Center Indonesia) untuk kalangan sendiri Pengajaran yang disampaikan bapak Peter yang berjudul BERBUAH SESUAI KERINDUAN TUHAN (Bagian 1)  mengingatkan saya akan penglihatan yang pernah Tuhan sampaikan beberapa bulan yang lalu terkait kondisi umat Tuhan di Indonesia yang diumpamakan seperti tanaman anggur. Tuhan memperlihatkan ada dua jenis tanaman anggur: PERTAMA, TANAMAN ANGGUR YANG TERKENA HAMA Pertumbuhan tanaman anggur ini  awalnya baik namun seiring berjalan waktu Tuhan menunjukkan keanehan pada tanaman anggur tersebut, yaitu terdapat bintil-bintil kecil pada daun dan Roh Kudus menjelaskan bahwa tanaman anggur tersebut terkena hama, kutu phylloxera (hama tanaman anggur yang menghisap cairan di akar dan daun sehingga menghambat pertumbuhan, tanaman menjadi layu dan tidak menghasilkan buah). kutu phylloxera menggambarkan roh agamawi yang menguras seluruh sumber daya dalam kehidupan kita, menghambat hubungan ki

HIKMAT DAN KUTIPAN

Yang lebih buruk daripada berkata dusta adalah menyanyikan dusta. Perkataan Leonard Ravenhill seharusnya menghunjam di setiap hati kita sebagai orang Kristen. Apa yang disampaikannya serupa dengan yang disampaikan Kristus tentang orang² Yahudi dalam beribadah : "Bangsa ini memuji aku dengan bibirnya tapi hatinya jauh daripada-Ku." Orang yang beribadah dan terlihat khusyuk melakukannya dengan tampak bersungguh² menyanyikan setiap pujian dan menyimak (dan mengaminkan) khotbah² bisa jadi sedang berdusta. DAN IA MELAKUKANNYA KEPADA TUHAN! Betapa lancang dan kurang ajarnya! Itu sebabnya kita harus senantiasa membawa hati yang hancur dan remuk di hadapan-Nya. Penuh rasa takut dan gentar akan Dia. Menyediakan hati yang tulus dan mau benar² hidup taat kepada-Nya karena sungguh memang kita mengasihi-Nya. Akankah Dia mendapati yang demikian di hati kita saat kita datang beribadah di hadapan-Nya? ~ Peter B, MA.

HIKMAT DAN KUTIPAN

Puluhan tahun lalu Leonard Ravenhill telah menyampaikan ini dan pesan itu justru masih sangat perlu didengar dan dibiarkan menempelak hati kita di masa kini, saat gereja telah jauh tenggelam dalam keduniawian dan menyimpang dari hati Tuhan. Ajaran sehat telah lenyap. Kuasa Tuhan tidak ada lagi. Kekudusan dan hadirat Tuhan tak didapati lagi. Yang ada hanya ambisi serta hasrat akan hal² duniawi yang sebenarnya tidak diinginkan Tuhan menjadi fokus hidup kita di hadapan-Nya. Kemuliaan telah lenyap dari gereja. Digantikan oleh hiburan dan pertunjukan. Tidak ada cara lain untuk mengubah semua ini dan mengembalikan kemuliaan Tuhan kembali turun atas gereja sehingga tahta-Nya kembali bersinar di tengah² umat-Nya SELAIN DATANG DALAM PERTOBATAN! ~ Peter B, MA.

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN