Oleh : Peter B "… atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. ~ 2 Korintus 12:5 Membaca pernyataan Paulus di atas, kita dibuat bertanya-tanya, bagaimana bisa Paulus bermegah atas kelemahan kelemahannya? Orang pada umumnya bermegah atas atas berbagai kelebihan dan kekuatannya. Sedangkan atas kelemahan-kelemahannya, orang berusaha menutupinya dan jika mungkin, ia ingin menghilangkannya. Paulus berbeda. Ia tidak malu akan kekurangan dan kelemahannya. Ia malah menjadikannya semacam kebanggaan di depan jemaat. Kita tentunya juga memiliki kelemahan kelemahan. Di dalam berbagai bidang. Entah itu kita akui maupun tidak. Tetapi sama seperti kebanyakan orang lainnya, kita tidak mau kelemahan itu terekspos, karena secara umum dipandang dapat menurunkan harga diri dan kepercayaan diri kita sendiri. Tetapi tidak dengan Paulus. Kelemahan-kelemahannya justru menjadi kebanggaan bagi dirinya. Ia tidak sungkan ataupun malu mengakui bahwa dirinya memiliki