Oleh Peter B, MA Pembaruan pikiran (metanoia) adalah kunci untuk tidak lagi hidup dalam karakter lama yang bersifat daging dan duniawi seperti belum memegang teguh kebenaran yang sejati sebagai pegangan hidup. Beberapa orang kesulitan karena sifat bawaannya yang lebih merespon dengan emosi daripada pikiran. Akibatnya reaksi atau tanggapan saat diuji sering hanya emosional. Itulah sebabnya diperlukan hati seorang murid, yang mendisiplin diri menegakkan pemikiran² kebenaran dalam menyikapi kehidupan. Kalau gagal, jangan segera mutung atau putus asa. Kasih karunia Tuhan disediakan bagi kita untuk bangkit kembali dan mencoba lagi bahkan dengan kekuatan yang baru. Asalkan kita mau, Tuhan akan memberikan hikmat, kekuatan dan memudahkan langkah kita untuk taat. ASAL KITA RINDU DAN BERSEDIA. Seringkali memang kebanyakan anak² Tuhan tidak sampai serela itu hidup bagi Tuhan. Lebih enak dan lebih mudah ikut arus kuat saja, sekalipun itu tidak jelas kemana arahnya…